Atikoh: Ganjar-Mahfud Miliki Program Uang Saku untuk Kader Posyandu
loading...
A
A
A
JAWA TIMUR - Siti Atikoh Supriyanti, istri Capres Ganjar Pranowo menyebut, pasangan calon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud miliki Program Uang Saku untuk Kader Posyandu. Hal ini untuk membuat kader posyandu lebih berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan di tingkat desa.
Program tersebut disampaikan Atikoh saat melakukan blusukan ke Pasar Bareng, Jombang, Jawa Timur. “Gizi itu seperti apa, ibunya terutama ketika mengandung itu nutrisinya seperti apa, dan ini juga peran kader-kader posyandu yang menjadi kunci,” kata Atikoh, Senin (29/1/2024).
Atikoh menjelaskan, di era saat ini mutu dan pengetahuan para kader posyandu sangat diperlukan. Sebab mereka akan berhadapan dengan masyarakat yang ingin menikah, hamil, maupun ketika anak lahir.
Untuk itu, kalaupun diperlukan treatment khusus untuk bayi yang baru lahir, maka Atikoh menuturkan Ganjar-Mahfud memiliki solusi untuk meningkatkan kapasitas posyandu jika perlu diperbanyak.
Di sisi lain, lewat salah satu program Ganjar-Mahfud yaitu Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes, maka program ini akan menjangkau masyarakat hingga ke pelosok agar sekaligus pencegahan stunting bisa dilakukan lebih masif lagi.
“Kalau terkait dengan gizi, pemberian tambahan makanan seperti telur kan sangat superfood. Karena kandungan asam folatnya sangat tinggi,” ucap Atikoh.
Ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar juga menyinggung peranan kader posyandu jadi perhatian untuk pencegahan stunting. Maka dari itu, dalam prosesnya Atikoh menyebut ada peran pelibatan kader-kader posyandu untuk mendampingi para calon ibu, mulai dari fase kehamilan hingga pascapersalinan.
“Kalau kita berbicara cara pencegahan stunting tentu kita fokus utamanya di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) seorang anak dari kandungan, ibunya harus sehat, anaknya harus sehat, tentu edukasi kepada calon pengantin itu sangat penting. Sehingga mereka juga memahami apa yang harus dilakukan,” tuturnya.
Lihat Juga: Tingkatkan Pelayanan Masyarakat, Ketum TP PKK Tekankan 6 SPM sebagai Konsep Baru Posyandu
Program tersebut disampaikan Atikoh saat melakukan blusukan ke Pasar Bareng, Jombang, Jawa Timur. “Gizi itu seperti apa, ibunya terutama ketika mengandung itu nutrisinya seperti apa, dan ini juga peran kader-kader posyandu yang menjadi kunci,” kata Atikoh, Senin (29/1/2024).
Atikoh menjelaskan, di era saat ini mutu dan pengetahuan para kader posyandu sangat diperlukan. Sebab mereka akan berhadapan dengan masyarakat yang ingin menikah, hamil, maupun ketika anak lahir.
Untuk itu, kalaupun diperlukan treatment khusus untuk bayi yang baru lahir, maka Atikoh menuturkan Ganjar-Mahfud memiliki solusi untuk meningkatkan kapasitas posyandu jika perlu diperbanyak.
Di sisi lain, lewat salah satu program Ganjar-Mahfud yaitu Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes, maka program ini akan menjangkau masyarakat hingga ke pelosok agar sekaligus pencegahan stunting bisa dilakukan lebih masif lagi.
“Kalau terkait dengan gizi, pemberian tambahan makanan seperti telur kan sangat superfood. Karena kandungan asam folatnya sangat tinggi,” ucap Atikoh.
Ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar juga menyinggung peranan kader posyandu jadi perhatian untuk pencegahan stunting. Maka dari itu, dalam prosesnya Atikoh menyebut ada peran pelibatan kader-kader posyandu untuk mendampingi para calon ibu, mulai dari fase kehamilan hingga pascapersalinan.
“Kalau kita berbicara cara pencegahan stunting tentu kita fokus utamanya di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) seorang anak dari kandungan, ibunya harus sehat, anaknya harus sehat, tentu edukasi kepada calon pengantin itu sangat penting. Sehingga mereka juga memahami apa yang harus dilakukan,” tuturnya.
Lihat Juga: Tingkatkan Pelayanan Masyarakat, Ketum TP PKK Tekankan 6 SPM sebagai Konsep Baru Posyandu
(cip)