BNPB Catat 178 Kali Kejadian Bencana hingga Akhir Januari 2024, Didominasi Cuaca Ekstrem

Senin, 29 Januari 2024 - 18:09 WIB
loading...
BNPB Catat 178 Kali...
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 178 kali kejadian bencana terjadi sejak awal hingga menjelang akhir Januari 2024. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 178 kali kejadian bencana terjadi sejak awal hingga menjelang akhir Januari 2024. Dimana kejadian bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi.

“Ini sudah mau akhir bulan Januari dalam 27 hari pertama di tahun 2024, jelang masuk ke bulan Februari kita sudah 178 kali kejadian bencana,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, Senin (29/1/2024).


Aam sapaan akrab Abdul Muhari juga melaporkan mengatakan dalam sepekan terakhir terjadi 39 kali kejadian bencana. Namun, biasanya bencana banjir mendominasi kali ini kejadian cuaca ekstrem lebih banyak terjadi.

“Kemudian untuk satu minggu terakhir tanggal 22 sampai 28 Januari ada 39 kali kejadian bencana. Nah ini tadi yang seperti saya sampaikan, kalau biasanya banjir mendominasi banjir sedikit berkurang karena intensitas hujan nanti kita lihat secara umum berkurang di seluruh wilayah Indonesia,” kata Aam.

Aam mengatakan fenomena cuaca ekstrem terjadi jika ada hujan kemudian intensitas hujan yang berkurang, meskipun masih banyak awan-awan hujannya juga sedikit eksposur, sedikit berkurang tetapi ada perbedaan tekanan di udara yang memunculkan cuaca ekstrem.

“Apakah dalam bahasa masyarakatnya disebut angin puting beliung, angin kencang dan lain-lain. Pada dasarnya ini bisa disertai hujan bisa didahului hujan atau tidak disertai hujan sama sekali. Jadi ada beberapa tipe kejadian angin cuaca ekstrem ini,” jelasnya.

Sementara itu, Aam mengatakan secara spasial kejadian bencana di Sumatera masih dominan banjir, di Riau juga masih ada dampak banjir dan ikutannya. “Kemudian sempat kering banjir di beberapa tempat yang sudah sempat dikunjungi juga oleh Bapak Kepala BNPB, ini kemudian tergenang lagi. Di Aceh juga demikian Sumatera Utara sampai Bengkulu,” paparnya.

Selanjutnya, kata Aam, paling signifikan terlihat ada di Jawa yakni kejadian cuaca ekstrem. “Jawa kita lihat kalau dari jenis bencananya paling signifikan itu adalah cuaca ekstrem. Nah ini menjadi fokus bahasan kita di minggu ini sangat banyak dan merata di seluruh provinsi ya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur meskipun ada kejadian banjir ada tanah longsor tapi yang paling dominan di sini adalah cuaca ekstrem.”



“Nah, cuaca ekstrem ini sebenarnya meskipun kejadiannya itu tiba-tiba dan biasanya tidak berlangsung lama, paling-paling mungkin sekitar 1 menit, 2 menit, atau maksimal 5 menit kemudian selesai. Meskipun kalau biasanya itu disertai atau pada saat hujan itu bisa lebih lama,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1803 seconds (0.1#10.140)