Berbagi di Cerita Kita, Alam Ganjar Bicara soal Penegakan Hukum hingga Kesejahteraan
loading...
A
A
A
BOGOR - Muhammad Zinedine Alam Ganjar menghadiri acara Cerita Kita yang diinisiasi oleh Generasi Kita di salah satu coffee shop di Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2023). Kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan pemuda yang didominasi pelajar dan mahasiswa.
Selain Alam, hadir narasumber dalam kegiatan tersebut Clinical Psychologist Mutia Maharini, Co-Founder Tertata Dianty Annisa, Ketua Umum HIPMI PT Indonesia Geraldy Sam Baghiz Ojwala.
Dalam kesempatan tersebut, putra dari calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang juga diusung oleh Partai Perindo itu bersama narasumber lain menceritakan soal kesejahteraan sosial, mental health, dan lain sebagainya.
"Ada salah satu isu yang seringkali jarang diangkat terkait bagaimana kita bisa meningkatkan produktifitas melalui beberapa temuan baru yang sangat bermanfaat," jelas Alam.
Dalam pertemuan tersebut, dirinya berdiskusi banyak soal isu generasi muda saat ini. Alam menilai perlu ada suatu fasilitas yang mampu menampung pemikiran generasi muda.
"Oleh karena itu saya merasa sangat penting adanya suatu platform untuk menampung kreatifitas dalam bentuk creative hub sebagai integrator dari para pemikiran generasi muda," lanjut Alam.
Selain itu, pentingnya keterlibatan pengambilan keputusan dari lintas generasi. Lanjut Alam, anak muda jadi sektor yang menarik untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik.
Alam pun mencermati soal bagaimana generasi muda harus terlibat dalam mengurangi angka korupsi di Indonesia. Alam menyoroti bagaimana generasi muda harus sadar terhadap pendidikan karakter.
"Pendidikan karakter bagaimana kita bisa memulai dari diri sendiri itu mengedepankan kebermanfaatan nilai positif untuk tidak mementingkan kepentingan sendiri dan itu jadi salah satu sektor utama," ujar Alam.
Dirinya mengusulkan bagaimana penegakan hukum secara konkret dan regulasi harus dipertegas, sehingga tidak pasal karet agar pengawalan dari proses tersebut sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang.
Oleh karena itu, Alam mengajak pemuda untuk turut serta aktif dan menjadi pengawal dalam proses penegakan hukum kasus korupsi di Indonesia.
"Pemuda sangat sadar bahaya dari KKN, cuman terkadang di saat kita dihadapkan dengan kondisi yang mampu mentrigger untuk melakukan tindakan seperti itu, kita masih belum memiliki sensenya," pungkas Alam.
Selain Alam, hadir narasumber dalam kegiatan tersebut Clinical Psychologist Mutia Maharini, Co-Founder Tertata Dianty Annisa, Ketua Umum HIPMI PT Indonesia Geraldy Sam Baghiz Ojwala.
Dalam kesempatan tersebut, putra dari calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang juga diusung oleh Partai Perindo itu bersama narasumber lain menceritakan soal kesejahteraan sosial, mental health, dan lain sebagainya.
"Ada salah satu isu yang seringkali jarang diangkat terkait bagaimana kita bisa meningkatkan produktifitas melalui beberapa temuan baru yang sangat bermanfaat," jelas Alam.
Dalam pertemuan tersebut, dirinya berdiskusi banyak soal isu generasi muda saat ini. Alam menilai perlu ada suatu fasilitas yang mampu menampung pemikiran generasi muda.
"Oleh karena itu saya merasa sangat penting adanya suatu platform untuk menampung kreatifitas dalam bentuk creative hub sebagai integrator dari para pemikiran generasi muda," lanjut Alam.
Selain itu, pentingnya keterlibatan pengambilan keputusan dari lintas generasi. Lanjut Alam, anak muda jadi sektor yang menarik untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik.
Alam pun mencermati soal bagaimana generasi muda harus terlibat dalam mengurangi angka korupsi di Indonesia. Alam menyoroti bagaimana generasi muda harus sadar terhadap pendidikan karakter.
"Pendidikan karakter bagaimana kita bisa memulai dari diri sendiri itu mengedepankan kebermanfaatan nilai positif untuk tidak mementingkan kepentingan sendiri dan itu jadi salah satu sektor utama," ujar Alam.
Dirinya mengusulkan bagaimana penegakan hukum secara konkret dan regulasi harus dipertegas, sehingga tidak pasal karet agar pengawalan dari proses tersebut sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang.
Oleh karena itu, Alam mengajak pemuda untuk turut serta aktif dan menjadi pengawal dalam proses penegakan hukum kasus korupsi di Indonesia.
"Pemuda sangat sadar bahaya dari KKN, cuman terkadang di saat kita dihadapkan dengan kondisi yang mampu mentrigger untuk melakukan tindakan seperti itu, kita masih belum memiliki sensenya," pungkas Alam.
(rca)