Pengamat: Cak Imin Tawarkan Diri ke Capres Lain Bukti Belum Dilirik Jokowi

Kamis, 17 Mei 2018 - 12:56 WIB
Pengamat: Cak Imin Tawarkan Diri ke Capres Lain Bukti Belum Dilirik Jokowi
Pengamat: Cak Imin Tawarkan Diri ke Capres Lain Bukti Belum Dilirik Jokowi
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar telah menyatakan dirinya sebagai calon wakil presiden (Cawapres) walaupun belum ada bakal capres yang akan menggandengnya. Dalam berbagai kesempatan, dia mengatakan ingin berpasangan dengan Joko Widodo dengan adanya Deklarasi JOIN (Jokowi Imin). Namun, dalam kesempatan lain dia menyebut juga ingin berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Pengamat Politik dari Charta Politica, Muslimin mengatakan, upaya Muhaimin menawarkan diri kepada beberapa bakal Capres ini menunjukkan belum adanya sinyal yang diberikan Jokowi untuk menggandenganya. “Sehingga dia mencoba untuk menyebut bisa berpaling ke calon lain dan berupaya untuk memberikan bargaining kepada Jokowi agar segera untuk melamarnya,” ujar Muslimin melalui pesan elektronik yang diterima SINDOnews, Kamis (17/5/2017)

Jika itu memang merupakan upaya bargaining Muhaimin ke Jokowi, menurut Muslimin, tidak tepat. Karena dari sisi jumlah kursi untuk pencalonan, Jokowi sudah bisa maju tanpa ada dukungan PKB. Apalagi, masih banyak ketua umum partai lain yang bisa bersaing dengan Muhaimin. “Ada Romahurmuziy dari PPP dan Airlangga Hartanto dari Golkar yang juga memungkinkan untuk digandeng oleh Jokowi. Golkar secara jumlah kursi jauh lebih besar dibanding PKB, sementara PPP lebih dahulu mendukung Jokowi dibanding PKB,” tambah Muslimin.

Dibanding kepada Jokowi, bergaining Muhaimin sebenarnya lebih tepat untuk Prabowo. Karena secara kursi Gerindra tidak cukup untuk mengusung Prabowo tanpa berkoalisi dengan partai lain. Memang ada PKS, namun Gerindra dan PKS secara resmi belum mendeklarasikan diri untuk mengusung Prabowo.

Muslimin menambahkan, Muhaimin berpotensi untuk menawarkan dirinya kepada Bakal Capres selain Jokowi dan Prabowo, karena ambisi menjadi Cawapres sudah harga mati bagi ketua PKB ini. Ambisi ini secara etika politik tidak bagus dan tidak etis. “Bahkan Muhaimin mungkin saja tidak hanya menanawarkan diri ke Jokowi dan Prabowo. Jika ada tokoh lain yang berpotensi menjadi Capres, dia juga akan menawarkan dirinya,” jelas alumni Pasca Sarjana UI jurusan Komunikasi Politik ini.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8134 seconds (0.1#10.140)