Ganjar Tegaskan Maksimal Jadi Presiden Dua Kali Enggak Boleh Nambah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Capres nomor urut 03 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo menyebutkan, konsitusi di era demokrasi pascareformasi 1998 setiap Presiden hanya dibolehkan menjabat maksimal dua periode.
Hal tersebut disampaikan Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam kunjungan resmi ke Kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).
Awalnya Sekretaris PGI bercerita ke Ganjar Pranowo bahwa ada salah satu Pendeta yang sudah tiba ke PGI sejak pagi-pagi betul yakni Pukul 05.00 WIB.
"Bapak ibu sekalian kalau dulu saya jam 05.30 dulu datang duluan biasanya disuruh nyapu pak di sekolah, bersih-bersih karena kemarin dihukum," kata Ganjar Pranowo disambut tawa para Pendeta di Grha Oikumene Salemba Jakarta Pusat.
Ganjar Pranowo mengaku kaget karena undangan sarapan tersebut banyak pendeta dan pimpinan antar denominasi Gereja yang hadir dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
"Tapi ini bapak ibu hadir awal karena bersemangat. Saya tadi berpikir di rumah, mas Ganjar besok datang jam 07.30. Tapi undangannya 07.30 sarapan tadi pak, tapi kenapa yang datang banyak sekali," kata Ganjar Pranowo.
"Belum makan," celetuk salah seorang pendeta yang hadir sejak pagi hari.
"Belum makan? Tadi kami masih sisain Pak, tenang saja tenang saja," kata Ganjar Pranowo disambut gelak tawa para pendeta dan pimpinan Gereja.
Ganjar Pranowo kemudian menyebutkan pesta demokrasi lima tahunan pascaera reformasi memiliki keistimewaan karena seorang Presiden hanya dibatasi dapat menjabat maksimal dua periode.
"Setiap lima tahun sekali suasananya 11-12 seperti ini. Sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Padahal harusnya kita mengangkat hal tersebut biasa saja, sebuah evolusi dalam pemerintahan, lima tahun selesai, lima tahun lagi kalian boleh maju. Tapi maaf tidak boleh nambah, itu konstitusi," jelas Ganjar Pranowo.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ganjar Pranowo didampingi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid serta Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo melaksanakan kunjungan resmi ke Kantor PGI, Senin (22/1/2024).
Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom dan sejumlah pendeta dan pengurus Gereja dari berbagai daerah hadir dalam kunjungan Ganjar Pranowo di Kantor PGI tersebut.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Hal tersebut disampaikan Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam kunjungan resmi ke Kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).
Awalnya Sekretaris PGI bercerita ke Ganjar Pranowo bahwa ada salah satu Pendeta yang sudah tiba ke PGI sejak pagi-pagi betul yakni Pukul 05.00 WIB.
"Bapak ibu sekalian kalau dulu saya jam 05.30 dulu datang duluan biasanya disuruh nyapu pak di sekolah, bersih-bersih karena kemarin dihukum," kata Ganjar Pranowo disambut tawa para Pendeta di Grha Oikumene Salemba Jakarta Pusat.
Ganjar Pranowo mengaku kaget karena undangan sarapan tersebut banyak pendeta dan pimpinan antar denominasi Gereja yang hadir dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
"Tapi ini bapak ibu hadir awal karena bersemangat. Saya tadi berpikir di rumah, mas Ganjar besok datang jam 07.30. Tapi undangannya 07.30 sarapan tadi pak, tapi kenapa yang datang banyak sekali," kata Ganjar Pranowo.
"Belum makan," celetuk salah seorang pendeta yang hadir sejak pagi hari.
"Belum makan? Tadi kami masih sisain Pak, tenang saja tenang saja," kata Ganjar Pranowo disambut gelak tawa para pendeta dan pimpinan Gereja.
Ganjar Pranowo kemudian menyebutkan pesta demokrasi lima tahunan pascaera reformasi memiliki keistimewaan karena seorang Presiden hanya dibatasi dapat menjabat maksimal dua periode.
"Setiap lima tahun sekali suasananya 11-12 seperti ini. Sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Padahal harusnya kita mengangkat hal tersebut biasa saja, sebuah evolusi dalam pemerintahan, lima tahun selesai, lima tahun lagi kalian boleh maju. Tapi maaf tidak boleh nambah, itu konstitusi," jelas Ganjar Pranowo.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ganjar Pranowo didampingi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid serta Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo melaksanakan kunjungan resmi ke Kantor PGI, Senin (22/1/2024).
Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom dan sejumlah pendeta dan pengurus Gereja dari berbagai daerah hadir dalam kunjungan Ganjar Pranowo di Kantor PGI tersebut.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(maf)