Hanura Siapkan Alat Canggih untuk Memantau Pergerakan Suara di TPS

Minggu, 21 Januari 2024 - 00:59 WIB
loading...
Hanura Siapkan Alat...
Peresmian Kantor BSN Partai Hanura di Jalan Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1/2023). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menyiapkan alat canggih untuk memantau pergerakan suara di seluruh tempat pemungutan suara ( TPS ). Jutaan kader Hanura disiapkan sebagai saksi yang bakal ditugaskan ke setiap TPS untuk mengawal perolehan suara Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Ketua Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Hanura Benny Rhamdani menjelaskan bahwa penyiapan saksi tersebut sebagai salah satu upaya partainya untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan dengan jujur dan adil (jurdil). Terlebih lagi memastikan kemenangan Hanura.

"Ini adalah bagian dari partisipasi kita untuk mengawal demokrasi yang benar-benar langsung, umum, bebas, dan rahasia, tentu subjektivitasnya memastikan satu suara Hanura adalah satu suara yang berharga karena setiap suara itu diberikan oleh rakyat," kata Benny di sela-sela peresmian Kantor BSN Hanura di Jalan Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1/2023).



Benny merinci Hanura telah menyiapkan 1.600.000 saksi secara nasional yang akan bertugas di 38 provinsi untuk mengawal suara Hanura, sekaligus pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di semua TPS. Dia menambahkan, jutaan orang tersebut nantinya akan ditugaskan dua orang di setiap TPS yang terdiri dari 820.161 TPS di dalam negeri maupun 3.059 TPS di luar negeri.

"Ada 1.600.000 Sumber Daya Manusia (SDM) yang kita siap ditugaskan untuk bertarung mengawal suara Pemilu 2024 baik tingkat pemilihan legislatif maupun pilpres dari tingkat desa sampai nasional kita tidak mau ada kecurangan dalam Pemilu 2024 ini, dan kita akan menempatkan setiap TPS dua orang," kata mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) dalam acara yang diikuti ratusan kader dan saksi yang akan bertugas di 38 provinsi itu.

"Kemudian setiap hasil perhitungan suara semua formilir diupload dan dinput ke dapur perhitungan. Dapur perhitungan ini secara berjenjang, ada di kabupaten/kota yang bernama saksi cabang, kemudian dia naik ke daerah provinsi, setelah itu naik ke Badan D Nasional," sambungnya.

Dia menerangkan, kantor pusat BSN itu nantinya menjadi sentral untuk menghimpun semua pemungutan suara di seluruh TPS sekaligus akan memantau pergerakan suara secara real count. Benny mengungkapkan, sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidangnya disiapkan untuk memantau dengan sistem yang canggih, sehingga tidak ada celah-celah sedikit pun lawan politik melakukan kecurangan.

Kata Benny, hal tersebut dilakukan Hanura untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan di pesta demokrasi lima tahunan, dinodai dengan cara-cara culas, sebagaimana isu yang marak beredar di ruang publik. "Ini era digitalisasi kita punya IT, SDM yang sangat ahli di IT, di mana setiap saksi di TPS nanti wajib memegang formulir C1, ini dokumen resmi hasil perhitungan suara,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dokumen C1 ini nantinya difoto kemudian dikirim ke cabang BSN sampai ke nasional. Selain itu, di dapur nasional mereka juga akan melakukan input.

“adi tidak ada satu pun suara yang tercecer. Kita ingin pemilu ini benar-benar penghormatan kepada suara rakyat yang telah datang ke TPS menyerahkan kepercayaannya melalui proses pencoblosan baik coblos caleg, partai maupun capres-cawapres," ujarnya.

Dia membeberkan jutaan saksi yang ditugaskan Partai Hanura untuk mengawal suara partainya dan Ganjar-Mahfud merupakan petarung dan kader terbaik partai yang dipimpin oleh Oesman Sapta Odang (OSO). Dia meminta semua kader agar tidak takut terhadap apa pun bentuk intimidasi demi memperjuangkan muruah partai dan demokrasi yang bersih dari tangan-tangan kotor yang harus dengan kekuasaan.

"Saya sampaikan bahwa yang kita tugaskan ini merupakan kader terbaik, mandat yang sangat berat kita berikan kepada mereka. Tapi saya yakin kader Partai Hanura ini semuanya petarung, kita tidak boleh kalah kepada orang--orang yang harus dengan kekuasaan dengan merusak nilai-nilai demokrasi yang telah dibangun bertahun-tahun," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2279 seconds (0.1#10.140)