Kampanye di Ponorogo, Ganjar Komitmen Buka Akses Permodalan bagi Petani Milenial

Jum'at, 19 Januari 2024 - 21:46 WIB
loading...
Kampanye di Ponorogo, Ganjar Komitmen Buka Akses Permodalan bagi Petani Milenial
Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo menemui ratusan milenial dari berbagai kalangan dalam safari politiknya ke Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024). FOTO/TPN GANJAR-MAHFUD
A A A
JAKARTA - Calon presiden (capres) 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo menemui ratusan milenial dari berbagai kalangan dalam safari politiknya ke Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024).

Di hadapan para influencer, seniman, pengusaha UMKM, hingga petani milenial, Ganjar menyampaikan komitmennya untuk memberikan fasilitas, khususnya terkait promosi, pendampingan, pelatihan hingga akses permodalan khusus bagi kalangan petani milenial.

"Dia berharap betul adanya fasilitas dari pemerintah. Mereka butuh pendampingan, promo, akses permodalan, pelatihan dan sebenarnya mereka punya kemampuan. Itu ditunjukkan oleh anak-anak yang tinggal di desa," kata Ganjar di Sekayu River, Jumat (19/1/2024).



Berkaitan dengan itu, Ganjar mengungkapkan pentingnya program Ganjar-Mahfud yaitu GratisIn atau internet gratis super cepat dan merata untuk milenial yang memerlukan akses internet dengan kecepatan tinggi.
Menurutnya, program tersebut akan sangat membantu generasi milenial yang ingin lebih mengembangkan bakat dan keterampilannya dengan bantuan internet. Jika itu bisa dilakukan, kata Ganjar, potensi ekonomi dari generasi milenial akan sangat tinggi. Sebab jangka panjangnya bakal membuka potensi lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

"Pentingnya internet harus merata, kecepatannya mesti tinggi dan orang yang sudah biasa mengakses aplikasi mereka bisa bekerja dari tempatnya masing-masing," katanya.

"Fasilitas dari pemerintah menjadi penting untuk mereka. Ini potensi ekonomi yang besar sekaligus membuka lapangan kerja sebenarnya," ujarnya.



Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menyampaikan komitmen memajukan industri kreatif Tanah Air. Hal yang harus diperhatikan pemerintah adalah hak kekayaan intelektual dan royalti yang harus terjamin.

Dengan begitu para pelaku industri kreatif bisa mendapatkan jaminan kesejahteraan yang akan berdampak untuk perkembangan budaya dan perekonomian Indonesia.

"Apakah itu seni, budaya, FnB, desain digitalisasi yang ada itu potensinya tinggi sekali. Kalau kita bisa mendekati mereka dan kita kelompokkan, rasa-rasanya tidak terlalu sulit untuk memberikan fasilitas pada mereka. Ini saya kira PR yang hari ini kita lakukan. Sudah banyak gagasannya tinggal kita merapikan saja biar mereka bisa mengeksekusi," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)