Ganjar Kenang Masa Kecil saat Sarapan Bareng Warga Lereng Lawu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada momen menarik saat calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menginap di rumah warga di Desa Kauman, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024) malam. Ganjar seketika mengenang masa-masa kecilnya kala itu.
Momen ini terjadi ketika Ganjar yang bangun pagi untuk melaksanakan ibadah salat subuh, memergoki ibu-ibu yang sedang masak. Ia menyapa dan melihat masakan yang sedang disiapkan.
Ibu-ibu yang berkumpul di rumah Sardi, warga Lawu yang kediamannya disinggahi Ganjar itu ternyata tengah memasak nasi jagung, tiwul, bothok, gudangan, ikan asin, ayam goreng, dan telur rebus untuk dihidangkan sebagai menu sarapan Ganjar.
"Masak nopo bu? wah kok heboh banget," sapa Ganjar.
"Niki nyiapke sarapan kagem Bapak, niki masakan ndeso Pak (ini sedang menyiapkan sarapan untuk Bapak, ini masakan desa Pak)," ucap mereka kompak.
Cuaca mulai terang meski mentari tak memancarkan sinarnya karena tertutup kabut cukup tebal, rumah Sardi sudah dipenuhi warga. Ratusan warga ingin menyapa Ganjar sekaligus ingin sarapan bersama.
Mereka langsung masuk dan duduk lesehan di rumah Sardi. Di depan mereka, sudah tertata aneka makanan yang disajikan. Begitu Ganjar keluar kamar, mereka langsung menyambut dengan senyuman.
"Monggo sarapan Pak, sareng-sareng warga (mari sarapan pak, bareng-bareng warga)" kata Sardi.
Momen ini terjadi ketika Ganjar yang bangun pagi untuk melaksanakan ibadah salat subuh, memergoki ibu-ibu yang sedang masak. Ia menyapa dan melihat masakan yang sedang disiapkan.
Ibu-ibu yang berkumpul di rumah Sardi, warga Lawu yang kediamannya disinggahi Ganjar itu ternyata tengah memasak nasi jagung, tiwul, bothok, gudangan, ikan asin, ayam goreng, dan telur rebus untuk dihidangkan sebagai menu sarapan Ganjar.
"Masak nopo bu? wah kok heboh banget," sapa Ganjar.
"Niki nyiapke sarapan kagem Bapak, niki masakan ndeso Pak (ini sedang menyiapkan sarapan untuk Bapak, ini masakan desa Pak)," ucap mereka kompak.
Cuaca mulai terang meski mentari tak memancarkan sinarnya karena tertutup kabut cukup tebal, rumah Sardi sudah dipenuhi warga. Ratusan warga ingin menyapa Ganjar sekaligus ingin sarapan bersama.
Mereka langsung masuk dan duduk lesehan di rumah Sardi. Di depan mereka, sudah tertata aneka makanan yang disajikan. Begitu Ganjar keluar kamar, mereka langsung menyambut dengan senyuman.
"Monggo sarapan Pak, sareng-sareng warga (mari sarapan pak, bareng-bareng warga)" kata Sardi.