Arsjad Rasjid hingga Mardiono Hadiri Paku Integritas KPK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jajaran Tim Pemenangan Nasional ( TPN ) Ganjar-Mahfud mulai berdatangan ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengikuti program penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas), Rabu (17/1/2024). Pantauan MNC Portal Indonesia, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono tiba lebih dahulu sekitar pukul 18.35 WIB.
Disusul lima menit kemudian Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. Mardiono mengenakan jas berwarna hijau dengan lambang ka’bah di dada kiri.
Sedangkan Arsjad Rasjid datang mengenakan jaket bomber Ala Top Gun yang dikenakan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat pelaksanaan debat capres beberapa waktu lalu. Usai menyapa awak media, keduanya langsung masuk ke dalam gedung KPK untuk mengikuti jalannya acara.
Sebagai informasi, KPK mengundang segenap pasangan capres-cawapres Pemilu 2024 untuk mengikuti program penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku integritas), Rabu (17/1/2024). Rencananya, kegiatan tersebut dimulai pada malam hari.
Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango menyatakan akan menyampaikan permasalahan komisi antirasuah tentang pemberantasan tindak pidana korupsi yang selama ini menghambat kinerja pihaknya. Dengan harapan, jika nanti terpilih menjadi pemimpin Indonesia ke depannya mereka akan mencari solusi dari permasalahan tersebut.
"Apakah kelak kemudian kalau satu di antara mereka terpilih komit untuk menyelesaikan persoalan yang kami sebutkan," kata Nawawi saat konferensi pers kinerja KPK 2023 dan Arah Kebijakan 2024 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Nawawi menyebutkan, KPK setidaknya akan memaparkan 6 hingga 10 permasalahan mereka selama ini. Salah satunya, Nawawi membocorkan perihal kendala dalam pelaksanaan koordinasi dan supervisi penanganan perkara korupsi.
"Ketika salah satu antara mereka bisa terpilih bisa kemudian masuk gitu, untuk menyelesaikan itu, untuk berada di belakang KPK untuk bisa menerobos sekat-sekat yang dihadapkan kepada komisi ini dalam pelaksanaan tugas koordinasi dan supervisi," ujarnya.
Nawawi melanjutkan, hal itu sekaligus menjadi pemantik dari para paslon terkait hal apa yang akan dilakukan mereka dalam upaya memperkuat pemberantasan korupsi di negeri ini. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan dari masing-masing capres-cawapres itu memiliki pandan pribadi bagaimana membasmi praktik haram tersebut.
"Barangkali bisa ditambahkan oleh ketiga calon, apa lagi yang akan mereka perbuat selain yang kami permasalahan tersebut dalam upaya pemberantasan korupsi," ucapnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Disusul lima menit kemudian Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. Mardiono mengenakan jas berwarna hijau dengan lambang ka’bah di dada kiri.
Sedangkan Arsjad Rasjid datang mengenakan jaket bomber Ala Top Gun yang dikenakan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat pelaksanaan debat capres beberapa waktu lalu. Usai menyapa awak media, keduanya langsung masuk ke dalam gedung KPK untuk mengikuti jalannya acara.
Sebagai informasi, KPK mengundang segenap pasangan capres-cawapres Pemilu 2024 untuk mengikuti program penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku integritas), Rabu (17/1/2024). Rencananya, kegiatan tersebut dimulai pada malam hari.
Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango menyatakan akan menyampaikan permasalahan komisi antirasuah tentang pemberantasan tindak pidana korupsi yang selama ini menghambat kinerja pihaknya. Dengan harapan, jika nanti terpilih menjadi pemimpin Indonesia ke depannya mereka akan mencari solusi dari permasalahan tersebut.
"Apakah kelak kemudian kalau satu di antara mereka terpilih komit untuk menyelesaikan persoalan yang kami sebutkan," kata Nawawi saat konferensi pers kinerja KPK 2023 dan Arah Kebijakan 2024 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Nawawi menyebutkan, KPK setidaknya akan memaparkan 6 hingga 10 permasalahan mereka selama ini. Salah satunya, Nawawi membocorkan perihal kendala dalam pelaksanaan koordinasi dan supervisi penanganan perkara korupsi.
"Ketika salah satu antara mereka bisa terpilih bisa kemudian masuk gitu, untuk menyelesaikan itu, untuk berada di belakang KPK untuk bisa menerobos sekat-sekat yang dihadapkan kepada komisi ini dalam pelaksanaan tugas koordinasi dan supervisi," ujarnya.
Nawawi melanjutkan, hal itu sekaligus menjadi pemantik dari para paslon terkait hal apa yang akan dilakukan mereka dalam upaya memperkuat pemberantasan korupsi di negeri ini. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan dari masing-masing capres-cawapres itu memiliki pandan pribadi bagaimana membasmi praktik haram tersebut.
"Barangkali bisa ditambahkan oleh ketiga calon, apa lagi yang akan mereka perbuat selain yang kami permasalahan tersebut dalam upaya pemberantasan korupsi," ucapnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(rca)