Simpan Pengganti Risma, PDIP Yakin Jinakkan Koalisi Gajah di Surabaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini belum mengumumkan nama pasangan calon yang diusung dalam pertarungan Pemilihan Wali Kota Surabaya. Dari 75 pasangan yang diumumkan sebagai kandidat Pilkada Serentak 2020, PDIP ternyata tidak memunculkan nama yang bakal disokong untuk menggantikan Tri Rismaharini yang telah 10 tahun berkuasa di Kota Surabbaya.
Padahal, sebelumnya santer beredar rumor bahwa PDIP bakal mengusung kadernya sendiri yaitu Wakil Wali Kota Whisnu Sakti sebagai calon wali kota. Whisnu disebut-sebut digandengkan dengan istri mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH, Dyah Katarina sebagai calon wakilnya.
(Baca: Termasuk Bobby-Aulia di Pilwalkot Medan, Ini 75 Paslon Usungan PDIP di Pilkada 2020)
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pasangan calon di Kota Surabaya akan diumumkan pada gelombang VI, bersamaan dengan pengumuman pasangan calon pilkada di sejumlah kabupaten Provinsi Bali. Menurut dia, politik harus memperhatikan momentum, kalkulasi yang akurat, serta kontemplasi.
"Politik itu harus menyatukan alam pikir dan alam rasa. Kami diajarkan Ibu Megawati untuk melihat momentum itu. Karena itu, untuk Kota Surabaya akan diumumkan pada Gelombang IV bersama pilkada di Provinsi Bali, gubernur dan wakil gubernur secara serentak. Ini soal strategi dan kalkulasi politik, serta momentum politik," ujar Hasto di sela pengumuman 75 nama pasangan calon untuk Pilkada Serentak 2020 yang disiarkan secara virtual, Selasa (11/8/2020).
Hasto mengatakan, partainya terus menyiapkan kader-kader internal partai terbaik untuk menjadi pemimpin. Menurutnya, selama ini Kota Surabaya merupakan basis suara PDIP. Karena itu, partainya akan all out untuk menjaga basis suara di Kota Surabaya. "Kami akan jaga basis tersebut dengan sebaik-baiknya, dengan penuh kekompakan, penuh soliditas," tuturnya.
(Baca: Langkah PDIP Umumkan Paslon Bertahap Strategi Menangkan Pilkada)
Terkait "koalisi gajah", yang dibangun calon lain yakni Machfud Arifin, Hasto meyakinkan bakal terjadi perubahan peta politik terkait dukungan pasangan calon di Surabaya. Sebagai informasi, Machfud Arifin mengklaim sudah mengantongi dukungan dari delapan partai yaitu PKB, Golkar, Nasdem, PPP, Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat,
"Meskipun demikian, PDIP telah dipercaya rakyat selama 20 tahun memimpin Kota Surabaya, kita tahu di bawah kepemimpinan Mas Bambang DH dan Ibu Risma, Kota Surabaya mencapai kemajuan yang luar biasa. Hal-hal yang baik tentunya akan kami lanjutkan," katanya.
Karena alasan itulah, kata Hasto, pengumuman pasangan calon untuk Pilkada Kota Surabaya akan dilakukan dalam pengumuman Gelobang IV.
Padahal, sebelumnya santer beredar rumor bahwa PDIP bakal mengusung kadernya sendiri yaitu Wakil Wali Kota Whisnu Sakti sebagai calon wali kota. Whisnu disebut-sebut digandengkan dengan istri mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH, Dyah Katarina sebagai calon wakilnya.
(Baca: Termasuk Bobby-Aulia di Pilwalkot Medan, Ini 75 Paslon Usungan PDIP di Pilkada 2020)
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pasangan calon di Kota Surabaya akan diumumkan pada gelombang VI, bersamaan dengan pengumuman pasangan calon pilkada di sejumlah kabupaten Provinsi Bali. Menurut dia, politik harus memperhatikan momentum, kalkulasi yang akurat, serta kontemplasi.
"Politik itu harus menyatukan alam pikir dan alam rasa. Kami diajarkan Ibu Megawati untuk melihat momentum itu. Karena itu, untuk Kota Surabaya akan diumumkan pada Gelombang IV bersama pilkada di Provinsi Bali, gubernur dan wakil gubernur secara serentak. Ini soal strategi dan kalkulasi politik, serta momentum politik," ujar Hasto di sela pengumuman 75 nama pasangan calon untuk Pilkada Serentak 2020 yang disiarkan secara virtual, Selasa (11/8/2020).
Hasto mengatakan, partainya terus menyiapkan kader-kader internal partai terbaik untuk menjadi pemimpin. Menurutnya, selama ini Kota Surabaya merupakan basis suara PDIP. Karena itu, partainya akan all out untuk menjaga basis suara di Kota Surabaya. "Kami akan jaga basis tersebut dengan sebaik-baiknya, dengan penuh kekompakan, penuh soliditas," tuturnya.
(Baca: Langkah PDIP Umumkan Paslon Bertahap Strategi Menangkan Pilkada)
Terkait "koalisi gajah", yang dibangun calon lain yakni Machfud Arifin, Hasto meyakinkan bakal terjadi perubahan peta politik terkait dukungan pasangan calon di Surabaya. Sebagai informasi, Machfud Arifin mengklaim sudah mengantongi dukungan dari delapan partai yaitu PKB, Golkar, Nasdem, PPP, Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat,
"Meskipun demikian, PDIP telah dipercaya rakyat selama 20 tahun memimpin Kota Surabaya, kita tahu di bawah kepemimpinan Mas Bambang DH dan Ibu Risma, Kota Surabaya mencapai kemajuan yang luar biasa. Hal-hal yang baik tentunya akan kami lanjutkan," katanya.
Karena alasan itulah, kata Hasto, pengumuman pasangan calon untuk Pilkada Kota Surabaya akan dilakukan dalam pengumuman Gelobang IV.
(muh)