Menginap di Ponpes Miftahul Huda Lampung, Atikoh Ajak Santri Selawat Habiskan Malam
loading...
A
A
A
Siti Atikoh kemudian menerima kesempatan berpidato di ponpes tetapi tidak ingin berbicara membelakangi para kiai dan ustaz setempat.
Dia kemudian menggeser duduk ke sisi kiri ruangan agar tidak berbicara sembari membelakangi kiai dan ustaz setempat.
Tak ada tema politik yang dibicarakan Atikoh. Ia justru banyak bercerita soal dirinya dan refleksi atas perjalanan hidupnya. Atikoh mengawali dengan pernyataan merasa senang belakangan banyak pihak yang menyambutnya menginap ketika berkunjung ke daerah.
"Nanti kalau ke Jabar tidak usah bingung, sekarang sudah ada bapak angkat," ucap dia.
Dia lalu tidak ingin berbicara banyak dan lebih memilih mengajak santri berselawat demi menghabiskan malam. "Kita selawatan, ya. Selawat Nariyah bareng-bareng," terang Atikoh mengajak santriwati berselawat.
Cucu pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, Purbalingga, Jateng, KH Hasyim A Karim lantas memimpin Selawat Nariyah dengan sangat fasih.
Para santriwati kemudian mengikuti dan sesekali Atikoh mengangguk-anggukkan kepala ketika menyampaikan Selawat Nariyah. Setelah selawat, Atikoh kembali berbicara dengan mengingatkan para santriwati untuk sabar menghadapi setiap cobaan.
"Setiap masalah, Allah tidak akan memberikan masalah di luar kemampuan," kata wanita kelahiran Jawa Tengah itu.
Atikoh kemudian kembali mengajak santriwati Selawat Allahulkahfi dan lagi-lagi fasih melantunkan doa tersebut. Kegiatan malam ditutup dengan doa, lalu beberapa anggota dari Ponpes Miftahul Huda Dua Ribu mengajak Atikoh berfoto bersama.
Dia kemudian menggeser duduk ke sisi kiri ruangan agar tidak berbicara sembari membelakangi kiai dan ustaz setempat.
Tak ada tema politik yang dibicarakan Atikoh. Ia justru banyak bercerita soal dirinya dan refleksi atas perjalanan hidupnya. Atikoh mengawali dengan pernyataan merasa senang belakangan banyak pihak yang menyambutnya menginap ketika berkunjung ke daerah.
"Nanti kalau ke Jabar tidak usah bingung, sekarang sudah ada bapak angkat," ucap dia.
Dia lalu tidak ingin berbicara banyak dan lebih memilih mengajak santri berselawat demi menghabiskan malam. "Kita selawatan, ya. Selawat Nariyah bareng-bareng," terang Atikoh mengajak santriwati berselawat.
Cucu pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, Purbalingga, Jateng, KH Hasyim A Karim lantas memimpin Selawat Nariyah dengan sangat fasih.
Para santriwati kemudian mengikuti dan sesekali Atikoh mengangguk-anggukkan kepala ketika menyampaikan Selawat Nariyah. Setelah selawat, Atikoh kembali berbicara dengan mengingatkan para santriwati untuk sabar menghadapi setiap cobaan.
"Setiap masalah, Allah tidak akan memberikan masalah di luar kemampuan," kata wanita kelahiran Jawa Tengah itu.
Atikoh kemudian kembali mengajak santriwati Selawat Allahulkahfi dan lagi-lagi fasih melantunkan doa tersebut. Kegiatan malam ditutup dengan doa, lalu beberapa anggota dari Ponpes Miftahul Huda Dua Ribu mengajak Atikoh berfoto bersama.