Pilpres 2024, Mahfud MD Ajak Masyarakat Jangan Takut dengan Intimidasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cawapres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Mahfud MD mengajak masyarakat untuk tidak takut terhadap segala bentuk intimidasi menjelang Pilpres 2024. Salah satunya adalah telepon dengan nada setengah mengancam.
"Saya ingin katakan, kepada masyarakat mungkin sekarang ada yang psikologis tidak enak, karena berbagai pendekatan, berbagai telepon-telepon yang setengah mengancam dan sebagainya," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).
Mahfud meminta agar masyarakat tidak melawan, dan menentukan pilihan sesuai hati nuraninya pada 14 Februari mendatang.
"Menurut saya tidak apa apa (ada ancaman), itu enggak usah dilawan terlalu berlebihan, diiyakan saja," katanya.
"Tapi pada tanggal 14 Februari, untuk seluruh masyarakat kita berharap kembali ke pilihan sesuai dengan hati nurani, bukan karena bantuan, bukan karena tekanan, bukan karena intimidasi, kembali ke hati nurani," sambungnya.
Lebih lanjut Mahfud menjelaskan, nasib rakyat selama lima tahun ke depan akan ditentukan melalui Pemilu 2024. Mahfud pun mempersilakan rakyat untuk memilih calon pemimpinnya.
"Karena lima tahun ke depan, nasib rakyat dan negara ini ditemtukan oleh sikap rakyat dalam pemilu. Jadi memilih sesuai ketemtuan konstitusi yaitu bebas, memilih sendiri langsung tidak boleh diwakilkan," katanya.
"Lalu semua ikut yang penuhi syarat, dan bebas, bebas milih siapa saja dan rahasia, kalau bocor itu berarti ada pelanggaran terhadap konstitusi tentu yang bertanggung jawab adalah penyelenggara dan aparat pemerintah," sambungnya.
"Saya ingin katakan, kepada masyarakat mungkin sekarang ada yang psikologis tidak enak, karena berbagai pendekatan, berbagai telepon-telepon yang setengah mengancam dan sebagainya," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).
Mahfud meminta agar masyarakat tidak melawan, dan menentukan pilihan sesuai hati nuraninya pada 14 Februari mendatang.
"Menurut saya tidak apa apa (ada ancaman), itu enggak usah dilawan terlalu berlebihan, diiyakan saja," katanya.
"Tapi pada tanggal 14 Februari, untuk seluruh masyarakat kita berharap kembali ke pilihan sesuai dengan hati nurani, bukan karena bantuan, bukan karena tekanan, bukan karena intimidasi, kembali ke hati nurani," sambungnya.
Lebih lanjut Mahfud menjelaskan, nasib rakyat selama lima tahun ke depan akan ditentukan melalui Pemilu 2024. Mahfud pun mempersilakan rakyat untuk memilih calon pemimpinnya.
"Karena lima tahun ke depan, nasib rakyat dan negara ini ditemtukan oleh sikap rakyat dalam pemilu. Jadi memilih sesuai ketemtuan konstitusi yaitu bebas, memilih sendiri langsung tidak boleh diwakilkan," katanya.
"Lalu semua ikut yang penuhi syarat, dan bebas, bebas milih siapa saja dan rahasia, kalau bocor itu berarti ada pelanggaran terhadap konstitusi tentu yang bertanggung jawab adalah penyelenggara dan aparat pemerintah," sambungnya.
(maf)