Jelang Debat Ketiga Pilpres 2024, Ganjar Juga Fokus Isu Pekerja Migran Indonesia
loading...
Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo. Foto/Riyan Rizki
A
A
A
DEMAK - Selain persoalan alat utama sistem persenjataan (alutsista), Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo juga fokus terhadap nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kedua isu itu akan jadi perhatian Ganjar pada debat capres Minggu, 7 Januari 2024.
"Hati-hati, karena Kemlu (Kementerian Luar Negeri) selama ini punya perhatian yang bagus soal itu. Saya pernah berbincang dengan Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) dan ternyata problem besar kita di luar negeri terkait dengan kepentingan nasional adalah pada pekerja migran. Ini yang penting," kata Ganjar kepada wartawan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).
Sebelumnya, Ganjar juga bicara terkait kebutuhan dasar alutsista dari tiga matra yaitu darat, laut, dan udara. Ganjar menegaskan bahwa alutsista harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh.
"Dan yang kita tanya adalah penggunanya, jangan sampai penggunanya tidak siap. Maka kalau kita mau bicara transisi alutsista, maka transisinya jangan kejauhan, karena peralatan alutsista makin hari makin modern," ujar Ganjar.
Terkait industri pertahanan dalam negeri, Ganjar menilai Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi alutsista. "Kalaulah kebutuhan itu tinggi kan lebih baik produksi juga ada dalam negeri, salah satu contoh. Tapi dari sisi politik luar negeri yang lain, memang ada yang kepentingannya langsung terkait dengan kondisi nasional kita," pungkasnya.
"Hati-hati, karena Kemlu (Kementerian Luar Negeri) selama ini punya perhatian yang bagus soal itu. Saya pernah berbincang dengan Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) dan ternyata problem besar kita di luar negeri terkait dengan kepentingan nasional adalah pada pekerja migran. Ini yang penting," kata Ganjar kepada wartawan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).
Sebelumnya, Ganjar juga bicara terkait kebutuhan dasar alutsista dari tiga matra yaitu darat, laut, dan udara. Ganjar menegaskan bahwa alutsista harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh.
"Dan yang kita tanya adalah penggunanya, jangan sampai penggunanya tidak siap. Maka kalau kita mau bicara transisi alutsista, maka transisinya jangan kejauhan, karena peralatan alutsista makin hari makin modern," ujar Ganjar.
Terkait industri pertahanan dalam negeri, Ganjar menilai Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksi alutsista. "Kalaulah kebutuhan itu tinggi kan lebih baik produksi juga ada dalam negeri, salah satu contoh. Tapi dari sisi politik luar negeri yang lain, memang ada yang kepentingannya langsung terkait dengan kondisi nasional kita," pungkasnya.
(zik)
Explore More