Warga Sambut Baik Program Ganjar-Mahfud Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana
loading...
A
A
A
SUKOHARJO - Masyarakat menyambut baik Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana yang diusung pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024. Mereka bahagia karena memiliki harapan salah satu anggota keluarga akan bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi.
Salah satunya disampaikan warga Sukoharjo, Jawa Tengah, Surono, usai peluncuran Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana di Lapangan Desa Cangkol, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023). Pria 52 tahun yang bekerja sebagai kuli bangunan itu hidup dalam keterbatasan ekonomi.
"Alhamdulillah, saya senang sekali mendengar program Pak Ganjar, Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana. Akhirnya, mimpi anak saya bisa terwujud," kata Surono dalam keterangan tertulis dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dikutip, Senin (1/1/2024).
Penghasilan Surono sehari-hari tidak lebih dari Rp100.000. Anaknya, Yetty, memiliki impian untuk kuliah meski kondisi finansial keluarga tak mendukung. Namun, program inovatif Ganjar membawa sinar harapan bagi Surono.
"Ya senang sekali, tidak bisa membayangkan kalau anak tukang batu bisa jadi sarjana," ucap Surono dengan penuh harap.
Untuk diketahui, Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana merupakan bagian dari 21 Program Sat Set yang diusung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Tujuannya mewujudkan 'Indonesia Sehat, Terampil, dan Berdaya'.
Ganjar menjelaskan tujuan dari program tersebut, yaitu untuk memutus rantai kemiskinan, menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul, dan memberikan pendidikan berkualitas dan merata.
Pada saat peluncuran di Sukoharjo, Ganjar mengungkapkan, inisiatif ini bersumber dari pengalamannya sendiri saat berkuliah. Cerita pengalaman pribadinya menciptakan kedekatan emosional dengan program yang digagasnya.
Ganjar mengungkapkan, dirinya terlahir dari keluarga biasa-biasa. Ia menghadapi tantangan finansial saat ingin berkuliah, dan orang tuanya bahkan menjual bensin eceran untuk membiayai pendidikan anak-anaknya. Bahkan, Ganjar pernah terhenti kuliah selama dua semester karena keterbatasan biaya.
Ganjar tidak ingin hal itu terulang lagi di masa depan. Karena itu, bersama Mahfud MD, ia memutuskan untuk meluncurkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana. Tujuannya memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan kebijakan afirmatif kepada anak-anak miskin, disabilitas, dan warga di daerah tertinggal.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu yakin program ini dapat mengubah takdir keluarga miskin, memberikan mereka peluang untuk keluar dari jerat kemiskinan. "Melalui program ini, mereka mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas hingga sarjana sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini bukan hanya sekadar sambutan hangat, tetapi juga ungkapan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Surono, yang awalnya merasa kebingungan dengan kondisi finansialnya, kini penuh harap akan masa depan cerah yang dapat diwujudkan oleh program ini.
Salah satunya disampaikan warga Sukoharjo, Jawa Tengah, Surono, usai peluncuran Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana di Lapangan Desa Cangkol, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023). Pria 52 tahun yang bekerja sebagai kuli bangunan itu hidup dalam keterbatasan ekonomi.
"Alhamdulillah, saya senang sekali mendengar program Pak Ganjar, Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana. Akhirnya, mimpi anak saya bisa terwujud," kata Surono dalam keterangan tertulis dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dikutip, Senin (1/1/2024).
Penghasilan Surono sehari-hari tidak lebih dari Rp100.000. Anaknya, Yetty, memiliki impian untuk kuliah meski kondisi finansial keluarga tak mendukung. Namun, program inovatif Ganjar membawa sinar harapan bagi Surono.
"Ya senang sekali, tidak bisa membayangkan kalau anak tukang batu bisa jadi sarjana," ucap Surono dengan penuh harap.
Untuk diketahui, Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana merupakan bagian dari 21 Program Sat Set yang diusung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024. Tujuannya mewujudkan 'Indonesia Sehat, Terampil, dan Berdaya'.
Ganjar menjelaskan tujuan dari program tersebut, yaitu untuk memutus rantai kemiskinan, menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul, dan memberikan pendidikan berkualitas dan merata.
Pada saat peluncuran di Sukoharjo, Ganjar mengungkapkan, inisiatif ini bersumber dari pengalamannya sendiri saat berkuliah. Cerita pengalaman pribadinya menciptakan kedekatan emosional dengan program yang digagasnya.
Ganjar mengungkapkan, dirinya terlahir dari keluarga biasa-biasa. Ia menghadapi tantangan finansial saat ingin berkuliah, dan orang tuanya bahkan menjual bensin eceran untuk membiayai pendidikan anak-anaknya. Bahkan, Ganjar pernah terhenti kuliah selama dua semester karena keterbatasan biaya.
Ganjar tidak ingin hal itu terulang lagi di masa depan. Karena itu, bersama Mahfud MD, ia memutuskan untuk meluncurkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana. Tujuannya memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan kebijakan afirmatif kepada anak-anak miskin, disabilitas, dan warga di daerah tertinggal.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu yakin program ini dapat mengubah takdir keluarga miskin, memberikan mereka peluang untuk keluar dari jerat kemiskinan. "Melalui program ini, mereka mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas hingga sarjana sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan," katanya.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini bukan hanya sekadar sambutan hangat, tetapi juga ungkapan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Surono, yang awalnya merasa kebingungan dengan kondisi finansialnya, kini penuh harap akan masa depan cerah yang dapat diwujudkan oleh program ini.
(abd)