Gibran Dinilai Masih Jauh dari Kesantunan dan Kebaruan Gagasan

Selasa, 26 Desember 2023 - 21:29 WIB
loading...
A A A
“Terlihat Gibran memiliki pengetahuan dan pengalaman sebagai kepala daerah dan pengusaha sehingga jawaban yang diberikan lebih banyak berdasarkan hal di atas. Jadi menurut saya memang tidak mengherankan,” tutur Aditya.

Sementara itu, Ekonom dari Universitas Mercu Buana Sugiyono Madelan Ibrahim meyoroti target penaikan rasio pajak (tax ratio) hingga 23% yang disampaikan Gibran dalam debat sebagai angka yang kelewat tinggi.

"Angka tax rasio 23% itu tergolong tinggi sekali, mengingat tax rasio sekarang 9,21 persen, sehingga angka tadi kurang realistis," ungkapnya.

Sebelumnya, Cawapres Nomor Urut 3 Gibran Rakabuming Raka menyebut akan menaikkan rasio pajak hingga 23%. Mahfud MD menilai angka penaikan itu tidak masuk akal.

Kendati demikian, Sugiyono menilai debat cawapres telah membuka mata publik terkait kualitas masing-masing cawapres. "Debat tersebut cukup bagus dan banyak membantu memperkenalkan pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam dan lebih dekat kepada cawapres dan capres," tambahnya.

Sugiyono menegaskan unggul di debat bukan lantas akan meneguk keuntungan elektoral. "Unggul di debat bukanlah segala-galanya, karena konstituen terbanyak adalah generasi Z dan milenial, yang mereka bukanlah pemerhati debat KPU setia," tegas Sugiyono.

Ia menilai debat cawapres tetap menjadi bentuk kampanye meski disebut jauh dari kualitas substansial.



"Jadi substansial atau tidak, debat sebagai bentuk kampanye yang lainnya tetap merupakan salah satu sarana untuk melakukan perkenalan kepada masyarakat, konstituen," pungkasnya.
(kri)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1688 seconds (0.1#10.140)