Dinamika Pengembangan Pesona Wisata

Senin, 25 Desember 2023 - 15:24 WIB
loading...
A A A
Momentum kebangkitan sektor pariwisata di Indonesia diprediksi akan terus berlanjut dan berpotensi besar menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini tak lain karena kekayaan alam, budaya, dan sejarah yang dimiliki Indonesia mampu menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perusahaan objek daya tarik wisata komersial di Indonesia berjumlah 2.552 perusahaan pada 2020. Jumlah tersebut terbagi dalam 6 kelompok objek wisata. Jenis objek daya tarik wisata buatan menjadi yang terbanyak, yaitu sebanyak 1.003 perusahaan. Selanjutnya, diikuti oleh jenis objek wisata alam sebanyak 651 perusahaan.

Pariwisata alami Indonesia menawarkan keindahan alam yang memukau, mulai dari pantai-pantai eksotis, gunung-gunung megah, hingga hutan-hutan yang subur. Destinasi seperti Pulau Bali, Raja Ampat, dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman alam yang otentik.

Di samping itu, pariwisata buatan juga tumbuh pesat di Indonesia. Kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya menawarkan kekayaan sejarah dan budaya melalui museum, monumen, dan pusat perbelanjaan modern. Tema park seperti Taman Mini Indonesia Indah dan Ancol juga menarik perhatian wisatawan yang ingin menikmati hiburan keluarga dan kegiatan rekreasi yang terorganisir.

Artinya, berbekal keberagaman lanskap alam dan kehidupan kota yang modern, Indonesia sejatinya mampu menawarkan destinasi yang memuaskan berbagai selera wisatawan dan dapat menjadikannya salah satu tujuan wisata paling menarik di dunia.

Pariwisata Alami vs Buatan di Indonesia

Keragaman pariwisata Indonesia yang mencakup dua dimensi utama yakni pariwisata alami dan pariwisata buatan. Keduanya memiliki perbedaan signifikan terkait sumber daya, pengalaman wisata, dan pengelolaan destinasi. Pariwisata alami menekankan keindahan alam dan ekosistem yang ada secara alamiah, seperti taman nasional, pantai, dan gunung. Pengalaman wisata alami juga banyak melibatkan kegiatan luar ruangan seperti hiking atau snorkeling yang menggambarkan keunikan alam.

Pun pengelolaan destinasi pariwisata alami sering menekankan pada keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Di sisi lain, pariwisata buatan berkaitan dengan objek dan atraksi yang diciptakan oleh manusia, seperti museum, taman tema, dan desa wisata. Pengalaman wisata buatan berfokus pada aspek budaya, sejarah, seni, atau hiburan, menciptakan interaksi yang mendalam dengan pencapaian manusia.

Pasalnya, berdasarkan sisi pengelolaan, destinasi pariwisata buatan lebih terkendali karena manusia memiliki peran utama dalam penciptaan, perawatan, dan pengembangan objek wisata. destinasi pariwisata buatan umumnya dapat diatur dengan lebih terstruktur karena dirancang dan dibangun dengan tujuan tertentu.

Oleh sebab itu, kondisi tersebut memungkinkan pihak pengelola untuk merencanakan dan mengelola aspek-aspek logistik seperti parkir, aksesibilitas, dan fasilitas umum dengan lebih baik. Selain itu, pariwisata buatan juga cenderung lebih mudah diawasi dan dikelola dari segi keamanan. Meski demikian, pariwisata buatan juga memiliki sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan dan daya tariknya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2462 seconds (0.1#10.140)