Ganjar-Mahfud Tawarkan Program KTP Sakti, Pengamat Ungkap 3 Cara agar Bansos Tepat Sasaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menawarkan Program KTP Sakti kepada masyarakat jika nantinya terpilih di Pilpres 2024. Program KTP Sakti untuk memastikan program pemerintah, termasuk bantuan sosial ( bansos ), tepat sasaran.
Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah mengatakan, untuk memastikan program bansos tepat sasaran, maka pemerintah perlu melakukan tiga hal. Pertama, Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) bekerja sama dengan Pemda untuk memastikan data penduduk akurat. Dengan data yang baik, maka sudah diketahui profil calon penerima Bansos adalah mereka yang memenuhi kriteria.
"Pertama, didasarkan pada data kependudukan yang akurat. Pemerintah harus memiliki data yang sangat akurat terkait penduduk," kata Piter dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Langkah kedua, pemerintah harus mengembangkan sistem dan mekanisme yang baik didukung oleh teknologi digital. Kecanggihan teknologi saat ini harus dimanfaatkan untuk mengelola data yang tersedia.
Ketiga, penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). "Ketiga, pemerintah memastikan SDM pengelola mereka benar-benar terpercaya," ujar Piter.
Piter mengatakan, bansos selalu menjadi program unggulan di setiap pemerintahan yang bertujuan untuk mengurangi beban penduduk miskin memenuhi kehidupan hidupnya. Namun kritik tentang bansos salah sasaran juga masih terus terdengar. Banyak keluhan, bansos dinikmati bukan kalangan masyarakat dengan kemiskinan ekstrim.
"Seharusnya mereka menjadi fokus utama untuk mendapatkan bansos," katanya.
Sebelumnya, capres Ganjar Pranowo memiliki program KTP Sakti yang mengintegrasikan seluruh data dalam KTP Elektronik. Dengan begitu program pemerintah tepat sasaran.
"Itulah KTP Sakti yang sekarang kita siapkan dengan data yang benar, distribusi akan benar. Ukuran keluarga miskin itu apa, nanti tinggal masuk dalam chip KTP, begitu, sudah masuk, maka itu menjadi KTP Sakti," kata Ganjar.
Lihat Juga: Heboh KTP Warga Jakarta Dicatut Dukung Dharma Pongrekun, PDIP: Calon Tandingan yang Dibuat-buat
Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah mengatakan, untuk memastikan program bansos tepat sasaran, maka pemerintah perlu melakukan tiga hal. Pertama, Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) bekerja sama dengan Pemda untuk memastikan data penduduk akurat. Dengan data yang baik, maka sudah diketahui profil calon penerima Bansos adalah mereka yang memenuhi kriteria.
"Pertama, didasarkan pada data kependudukan yang akurat. Pemerintah harus memiliki data yang sangat akurat terkait penduduk," kata Piter dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Langkah kedua, pemerintah harus mengembangkan sistem dan mekanisme yang baik didukung oleh teknologi digital. Kecanggihan teknologi saat ini harus dimanfaatkan untuk mengelola data yang tersedia.
Ketiga, penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). "Ketiga, pemerintah memastikan SDM pengelola mereka benar-benar terpercaya," ujar Piter.
Piter mengatakan, bansos selalu menjadi program unggulan di setiap pemerintahan yang bertujuan untuk mengurangi beban penduduk miskin memenuhi kehidupan hidupnya. Namun kritik tentang bansos salah sasaran juga masih terus terdengar. Banyak keluhan, bansos dinikmati bukan kalangan masyarakat dengan kemiskinan ekstrim.
"Seharusnya mereka menjadi fokus utama untuk mendapatkan bansos," katanya.
Baca Juga
Sebelumnya, capres Ganjar Pranowo memiliki program KTP Sakti yang mengintegrasikan seluruh data dalam KTP Elektronik. Dengan begitu program pemerintah tepat sasaran.
"Itulah KTP Sakti yang sekarang kita siapkan dengan data yang benar, distribusi akan benar. Ukuran keluarga miskin itu apa, nanti tinggal masuk dalam chip KTP, begitu, sudah masuk, maka itu menjadi KTP Sakti," kata Ganjar.
Lihat Juga: Heboh KTP Warga Jakarta Dicatut Dukung Dharma Pongrekun, PDIP: Calon Tandingan yang Dibuat-buat
(abd)