Pemasangan Baliho Tak Bertuan di Banten Disorot TPN Ganjar-Mahfud
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemasangan baliho tak bertuan dengan wajah Ganjar-Mahfud di Banten pada tempat-tempat yang tak diperkenankan mendapat sorotan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Hal ini ditegaskan oleh Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis
Tempat yang tak diperkenankan itu kata Todung yakni, seperti di Kompleks Perumahan TNI dan Polri, itu dipastikan bukan dilakukan oleh Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud.
Menurutnya, pihaknya punya dasar untuk menduga pencopotan spanduk dan pemasangan baliho tak bertuan itu sudah direncanakan. Sebabnya, terdapat pencabutan baliho Mahfud di Banten dilakukan secara serentak di berbagai tempat dan terjadi pada waktu yang tidak seorang pun sedang beraktivitas.
Sehari kemudian kata Todung, muncul baliho-baliho Ganjar-Mahfud bukan dari Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud. Pihaknya sendiri menyayangkan tindakan pencopotan 70 alat peraga kampanye Mahfud MD di Banten.
"Itu jelas terencana, bukan spontanitas. Hanya kelompok tertentu yang bisa melakukan hal tersebut," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (16/12/2023).
Raibnya puluhan baliho Ganjar-Mahfud di Banten pada Rabu lalu (13/12/2023), mengingatkan publik atas insiden yang terjadi di Provinsi Bali. Ketika itu, aparat pemerintahan yang dibantu pihak penegak hukum mencopot baliho Ganjar-Mahfud karena adanya kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pulau Dewata.
Todung menambahkan, dikaitkan pola-pola sebelumnya, TPN menaruh kecurigaan ada kekuatan besar yang ingin agar Ganjar-Mahfud tidak menjadi pemenang Pilpres 2024.
"Sampai kapan kita akan terus menerus dihadapkan pada pelanggaran kampanye yang menyebabkan 'distrust' pada proses Pemilu? Politik adalah proses untuk menghasilkan pemerintahan, sesuatu untuk kemaslahatan publik. Tapi dengan pola-pola seperti ini, politik semata hanya menjadi alat untuk mengejar kekuasaan, tanpa memedulikan hukum, akhlak, dan etika," jelasnya.
Todung menegaskan, TPN telah mengkomunikasikan ke Bawaslu terkait peristiwa di Banten dan meminta segera melakukan investigasi, baik terkait pencopotan baliho Mahfud MD, maupun pemasangan baliho tak bertuan yang seolah dipasang tim Ganjar-Mahfud di luar tempat semestinya.
"Please KPU, Bawaslu, jaga netralitas dan independensi Pemilu. Jangan jadi kepanjangan tangan pihak lain yang tak ingin pemilu berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Tidak ada gunanya ada pemilu kalau tak ada integritas di dalamnya," tutupnya.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Tempat yang tak diperkenankan itu kata Todung yakni, seperti di Kompleks Perumahan TNI dan Polri, itu dipastikan bukan dilakukan oleh Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud.
Menurutnya, pihaknya punya dasar untuk menduga pencopotan spanduk dan pemasangan baliho tak bertuan itu sudah direncanakan. Sebabnya, terdapat pencabutan baliho Mahfud di Banten dilakukan secara serentak di berbagai tempat dan terjadi pada waktu yang tidak seorang pun sedang beraktivitas.
Sehari kemudian kata Todung, muncul baliho-baliho Ganjar-Mahfud bukan dari Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud. Pihaknya sendiri menyayangkan tindakan pencopotan 70 alat peraga kampanye Mahfud MD di Banten.
"Itu jelas terencana, bukan spontanitas. Hanya kelompok tertentu yang bisa melakukan hal tersebut," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (16/12/2023).
Raibnya puluhan baliho Ganjar-Mahfud di Banten pada Rabu lalu (13/12/2023), mengingatkan publik atas insiden yang terjadi di Provinsi Bali. Ketika itu, aparat pemerintahan yang dibantu pihak penegak hukum mencopot baliho Ganjar-Mahfud karena adanya kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pulau Dewata.
Todung menambahkan, dikaitkan pola-pola sebelumnya, TPN menaruh kecurigaan ada kekuatan besar yang ingin agar Ganjar-Mahfud tidak menjadi pemenang Pilpres 2024.
"Sampai kapan kita akan terus menerus dihadapkan pada pelanggaran kampanye yang menyebabkan 'distrust' pada proses Pemilu? Politik adalah proses untuk menghasilkan pemerintahan, sesuatu untuk kemaslahatan publik. Tapi dengan pola-pola seperti ini, politik semata hanya menjadi alat untuk mengejar kekuasaan, tanpa memedulikan hukum, akhlak, dan etika," jelasnya.
Todung menegaskan, TPN telah mengkomunikasikan ke Bawaslu terkait peristiwa di Banten dan meminta segera melakukan investigasi, baik terkait pencopotan baliho Mahfud MD, maupun pemasangan baliho tak bertuan yang seolah dipasang tim Ganjar-Mahfud di luar tempat semestinya.
"Please KPU, Bawaslu, jaga netralitas dan independensi Pemilu. Jangan jadi kepanjangan tangan pihak lain yang tak ingin pemilu berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Tidak ada gunanya ada pemilu kalau tak ada integritas di dalamnya," tutupnya.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(maf)