Kewaspadaan pada Ancaman Intoleransi dan Radikalisme Perlu Diperkuat

Jum'at, 15 Desember 2023 - 21:23 WIB
loading...
Kewaspadaan pada Ancaman...
Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Perayaan Natal dan Tahun Baru adalah ajang sukacita bagi masyarakat Indonesia. Dari tahun ke tahun, selalu saja ada yang mewarnai momentum pergantian tahun dengan propaganda negatif. Untuk itu, masyarakat perlu memiliki kewaspadaan dini supaya kebersamaan anak bangsa tidak terusik oleh siapa pun, kapan pun dan di mana pun.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menjelaskan, harus ada tindakan yang ditempuh sebagai upaya preventif dan deteksi dini aksi teror yang mungkin mengganggu perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Langkah yang harus lakukan tentu kita membangun komunikasi interaktif dan produktif, dengan seluruh stakeholder terkait. Kita juga saling menjaga serta mewaspadai adanya letupan aksi atau sel teror yang tidur dan cenderung memanfaatkan konflik yang terjadi di negara lain," kata Irfan dalam keterangannya dikutip, Jumat (15/12/2023).

Menurutnya, dunia perlu belajar dari berbagai tragedi kemanusiaan di wilayah timur tengah, khususnya antara Palestina dan Israel. Juga aksi-aksi teror yang dilakukan kelompok teroris. Karena itu kebersamaan yang telah terjalin di Indonesia melalui dialog antarkelompok masyarakat dan proses mitigasi lainnya perlu dipelihara dengan baik.

Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, kata Irfan, konstruksi berpikir dan pola komunikasi pada tatanan grass root selayaknya dapat mengangkat topik bahasan yang mampu merekatkan kebersamaan satu sama lain. Juga perlu tingkatkan lagi penerapan inklusivitas, baik di sektor formal seperti kementerian dan lembaga, hingga di lingkar pergaulan anak muda yang notabene akan menjadi penentu masa depan bangsa.

Selain itu, penguatan empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 menjadi hal yang vital dalam memupuk wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air anak bangsa.

"Kurangnya narasi penguatan terhadap empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara menjadi hal yang menguras perhatian masyarakat untuk kemudian mengonsumsi konten radikalisme dan terorisme. Sah-sah saja kalau mereka yang mempelajarinya memiliki standing point dan kontrol diri yang baik. Namun jika tidak, tentu akan menyimpan konsekuensi negatif dengan mudahnya mereka setiap saat berselancar di dunia maya," katanya.

"Akhirnya dia tertarik dan bersimpati. Maka dari itu, narasi-narasi yang beredar dari kelompok intoleran dan radikal harus kita luruskan dengan berbagai model pertemuan dan diskusi, baik offline maupun online. Kesemuanya dilakukan dengan harapan akan timbul kewaspadaan di antara masyarakat untuk saling mengingatkan," kata Irfan.

Ia menyoroti kejahatan terorisme yang bisa menimbulkan ketidakpercayaan antargolongan masyarakat. Terorisme adalah kejahatan lintas negara yang harus dikenali secara komprehensif karena tidak bisa melihat secara parsial pada tiap kasus yang ada. Seperti halnya kasus bom gereja yang terjadi di Marawi, Filipina. Hal semacam ini perlu diwaspadai karena berpotensi memunculkan kejadian serupa di wilayah lain, sebab sifat jaringan terorisme yang borderless atau tak kenal batas.

"Jangan sampai ada yang memanfaatkan momentum perayaan hari besar untuk membangun semangat melakukan aksi teror, karena hal semacam ini sudah banyak terjadi. Masih hangat dalam ingatan kita, di gereja katedral Makassar pernah mengalami serangan teror ketika umat Katolik sedang beribadah," katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Dunia Tidak Baik-baik...
Dunia Tidak Baik-baik Saja, Kiai Said: Tokoh dan Ormas Agama Harus Jadi Pendamai, Bukan Penonton
BNPT-Komisi XIII DPR...
BNPT-Komisi XIII DPR Kolaborasi Bangun Kerangka Persatuan di Sumut
BNPT Fokus Perkuat Deradikalisasi...
BNPT Fokus Perkuat Deradikalisasi dan Kesiapsiagaan Nasional
Ini Makna Tema Natal...
Ini Makna Tema Natal Nasional 2024 Marilah Pergi ke Bethlehem
Waspadai Narasi Kemenangan...
Waspadai Narasi Kemenangan Mujahid atas Runtuhnya Bashar Al-Assad
Momentum Natal Perekat...
Momentum Natal Perekat Persatuan Bangsa usai Pilpres dan Pilkada
BNPT Perkuat Program...
BNPT Perkuat Program Kewirausahaan bagi Mitra Deradikalisasi
BNPT-DPR Perkuat Edukasi...
BNPT-DPR Perkuat Edukasi dan Literasi Bahaya Radikal Terorisme di Riau
DPR Dorong BNPT Sinergi...
DPR Dorong BNPT Sinergi dengan Pemda Perbanyak Ruang Lintas Agama
Rekomendasi
Jonatan Christie dan...
Jonatan Christie dan Chico Aura Tinggalkan Pelatnas, PBSI: Ini Bukan Perpisahan
Tegas! Kapolres Jaktim...
Tegas! Kapolres Jaktim Larang Ormas Berjaga di Lahan Sengketa
Cara Memindahkan Data...
Cara Memindahkan Data dari HP Lama ke HP Baru, Lakukan Pencadangan Data Terlebih Dahulu
Berita Terkini
Jelang Hari Raya Iduladha,...
Jelang Hari Raya Iduladha, INH Buka Program Kurban di 14 Negara
Menkes Sebut Pria dengan...
Menkes Sebut Pria dengan Ukuran Celana di Atas 33 Lebih Cepat Menghadap Allah, IDI: Terlalu Berlebihan
Pamit Cari Durian, 2...
Pamit Cari Durian, 2 Bocah Kakak Beradik Ditemukan Tewas Mengenaskan
Kolaborasi Internasional:...
Kolaborasi Internasional: Teknologi Permudah Akses Kesehatan di Daerah Terpencil
Prabowo Sopiri Anthony...
Prabowo Sopiri Anthony Albanese, Gado-gado hingga Ayam Bakar Taliwang Jadi Menu Jamuan Makan Siang
Pengacara Jokowi Jawab...
Pengacara Jokowi Jawab Megawati soal Polemik Ijazah Palsu
Infografis
AS Siapkan 100 Hari...
AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved