Kepala BKKBN: Keluarga Harus Dijadikan Arus Utama Pembangunan Manusia

Kamis, 14 Desember 2023 - 18:25 WIB
loading...
Kepala BKKBN: Keluarga Harus Dijadikan Arus Utama Pembangunan Manusia
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa keluarga harus dijadikan arus utama pembangunan. Foto/Ist
A A A
MATARAM - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa keluarga harus dijadikan arus utama pembangunan. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Arahan Bapak Presiden bagaimana keluarga itu menjadi bagian yang diarusutamakan di dalam pembangunan. Kalau kita sudah menganggap bahwa sumber daya manusia itu menjadi hal yang penting, maka ada sense of urgency. Biasanya banyak orang yang tidak punya perhatian terhadap kualitas SDM, sehingga sense of urgency-nya itu tidak muncul di situ,” ujarnya saat menjadi pembicara kunci dalam Forum Koordinasi Stunting Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dilaksanakan secara hybrid di Hotel Golden Palace, Mataram, Rabu (13/12/2023).

"Oleh karena itu, kita sepakat bahwa kita sudah bagus bahwa sekarang ini NTB sudah memprioritaskan, dan punya rasa bahwa ini adalah suatu hal yang penting, yaitu kualitas SDM khususnya stunting," sambungnya.

Hal lain, menurut Hasto, adalah bagaimana kesadaran untuk makan makanan bergizi sebagai langkah nyata dan konkrit dalam menurunkan stunting khususnya di NTB. Dia menilai kesadaran untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi itu juga menjadi bagian dari urgency yang harus dikedepankan.

"Kalau ada orang yang mengarusutamakan pembangunan katakanlah SDM itu mengarusutamakan gender atau perempuan, ini juga kita bisa mengarusutamakan bagaimana kita mengkonsumsi nutrisi gizi yang baik. Karena semakin bukti menunjukkan bahwa semakin ke pelosok desa, variasi makannya semakin tidak bagus."

"Nah ini juga barangkali tadi langkah-langkah nyata yang ditunjukkan untuk membuat orang itu mau makan yang bervariasi, seperti yang disampaikan yang tadi dirilis oleh Pak Kepala Dinas Kesehatan (Provinsi NTB), itu langkah nyata dan konkret yang harus dilakukan,” sambung Hasto.

Strategi menurunkan stunting memang butuh prioritas agar bisa fokus pada daerah-daerah yang stuntingnya masih tinggi, di sisi lain juga harus memegang teguh asas keadilan dan pemerataan.

“Jadi equal equity itu menjadi konsep yang selalu kita pegang teguh tentunya, hingga itu bagian dari strategi,” kata dia.

Kemudian juga melihat faktor-faktor lain, selain ada faktor sensitif dan spesifik, memang ada faktor menengah. Faktor yang tidak jauh dan juga tidak dekat sekali seperti Total Fertility Rate (TFR) dan Age Specific Fertility Rate (ASFR) pada usia 15-19 tahun yang juga sangat berpengaruh terhadap penurunan angka stunting.

Dompu, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Sumbawa memiliki ASFR yang masih cukup tinggi sehingga misalnya strategi prioritas program di Dompu dengan pendewasaan usia pernikahan akan sangat signifikan untuk menurunkan stunting. Menurutnya, inilah bagian strategi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1323 seconds (0.1#10.140)