"Soal TNI, Polri, ASN, saya kira KPU agak sedikit memberi celah dan terlalu bersahabat dengan TNI, Polri, ASN aktif dengan mengatakan kalau dia tidak jadi calon kan kasihan, masa kemudian juga harus dipecat dari jajarannya," ujar Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini dalam diskusi Polemik Radio MNC Trijaya Network bertajuk Wajah Politik Pilkada 2018 di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2018).
Titi menambahkan, KPU harus membebaskan diri dari bias kepentingan. "Sudah jelas-jelas TNI, Polri, dan ASN tidak boleh berpolitik," ungkapnya.
Jadi, lanjut dia, anggota TNI, Polri dan ASN aktif harus menerima konsekuensi sekali mencoba maju berpolitik. "Kalaupun gagal ditetapkan sebagai calon, ya itu bukan urusan KPU, karena dia sudah berani mengambil resiko untuk maju menjadi bagian dari politik praktis," tuturnya.
Diketahui, Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. Anton yang masih perwira tinggi Polri aktif itu maju sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat mendampingi Tubagus Hasanuddin.
Kemudian, Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi maju di Pilgub Sumatera Utara bersama Musa Rajekshah.
(pur)