Dialog Kebangsaan TPLN dan Relawan di Malaysia, Mahfud: Berantas Korupsi Perlu Penegakan Hukum yang Lebih Tegas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Mahfud MD, pada hari terakhir kunjungan kerjanya di Malaysia Jumat 8 Desember 2023, menyempatkan hadir mengisi Dialog Kebangsaan berjudul “Dialektika bersama Mahasiswa: Pemilu Demokratis untuk Indonesia Emas 2045”.
Dialog Kebangsaan ini digagas oleh Tim Pemenangan Luar Negeri (TPLN) dari unsur mahasiswa, yaitu suara Diaspora Indonesia dan kelompok relawan Ganjar-Mahfud Malaysia di PWTC, tempat yang sama diadakannya selawatan bersama Gus Muwafiq pada Kamis (7/12/2023) malam yang dihadiri 7.000 warga Indonesia.
Mahfud berserta rombongan tiba pukul 10.30 Myt pagi dan acara dimulai 10 menit kemudian. Acara dimoderatori oleh Mansurni Abadi, perwakilan dari TPLN Malaysia dan Suara Diaspora Indonesia.
Mahfud berbicara seputar situasi dan kondisi Indonesia untuk mencapai 2045 dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mewujudkannya. Seperti penegakan hukum, kesadaran politis, dan budaya ilmu.
“Korupsi yang sistematis membuat kesejahteraan kita terhambat. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya penegakan hukum yang lebih tegas”, kata Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, itu di hadapan 200 peserta dari unsur mahasiswa dan pekerja migran yang hadir.
Menurut Mahfud, biarpun yang memimpin orang Islam namun jika tidak adil, maka hancurlah negara itu. Mahfud juga mengutip pernyataan dari Prabowo Subianto pada 2019 silam tentang Indonesia yang akan hancur pada tahun 2030 jika kondisi yang terjadi saat ini semakin parah.
Adi, moderator acara sekaligus perwakilan dari suara diaspora muda yang tergabung kedalam TPN dan kader PDIP Perjuangan Malaysia sepakat, Indonesia Emas 2045 perlu dikawal secara kritis dan partisipatif, baik dalam wacana maupun aksi.
"Ini agar yang terjadi kemudian bukan dystopia yang berujung kehancuran, tapi utopia negara kesejahteraan yang kita inginkan,” tandasnya.
Acara yang berlangsung 1 jam itu turut dihadiri tiga tokoh yang berada di rombongan Mahfud MD, yakni Gus Muwafiq (tokoh umat), Ronny Talapessy (mantan pengacara Bharada Eliezer di kasus Ferdy Sambo yang juga caleg PDIP), dan Benny Ramdhani (Ketua BNP2PMI).
Hadir juga tokoh pemuda Malaysia Mohd Izzat Afifi Abdul Hamid selaku Presiden Majelis Belia Malaysia atau KNPI-nya Malaysia.
Sementara dari perwakilan TPLN Malaysia, turut hadir empat petinggi partai koalisi, yakni Ketua DPLN PDIP Malaysia Asfar Misbah, Ketua DPLN Hanura Malaysia Ustaz Faisal Annas, Ketua DPLN Partai Perindo Ustaz Tohong Hasibuan, dan DPLN PPP Malaysia Dendy.
Sebelum bertolak dari lokasi untuk bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Jalan Duta, Mahfud berpesan kepada generasi muda untuk kembali ke Tanah Air.
“Kami akan menyediakan karpet merah untuk kalian (generasi muda) sekiranya ingin kembali ke Tanah Air, karena Indonesia adalah masa depan kalian, dan kalian adalah masa depan Indonesia”, kata cawapres kelahiran sampang, Madura itu.
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
Dialog Kebangsaan ini digagas oleh Tim Pemenangan Luar Negeri (TPLN) dari unsur mahasiswa, yaitu suara Diaspora Indonesia dan kelompok relawan Ganjar-Mahfud Malaysia di PWTC, tempat yang sama diadakannya selawatan bersama Gus Muwafiq pada Kamis (7/12/2023) malam yang dihadiri 7.000 warga Indonesia.
Mahfud berserta rombongan tiba pukul 10.30 Myt pagi dan acara dimulai 10 menit kemudian. Acara dimoderatori oleh Mansurni Abadi, perwakilan dari TPLN Malaysia dan Suara Diaspora Indonesia.
Mahfud berbicara seputar situasi dan kondisi Indonesia untuk mencapai 2045 dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mewujudkannya. Seperti penegakan hukum, kesadaran politis, dan budaya ilmu.
“Korupsi yang sistematis membuat kesejahteraan kita terhambat. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya penegakan hukum yang lebih tegas”, kata Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, itu di hadapan 200 peserta dari unsur mahasiswa dan pekerja migran yang hadir.
Menurut Mahfud, biarpun yang memimpin orang Islam namun jika tidak adil, maka hancurlah negara itu. Mahfud juga mengutip pernyataan dari Prabowo Subianto pada 2019 silam tentang Indonesia yang akan hancur pada tahun 2030 jika kondisi yang terjadi saat ini semakin parah.
Adi, moderator acara sekaligus perwakilan dari suara diaspora muda yang tergabung kedalam TPN dan kader PDIP Perjuangan Malaysia sepakat, Indonesia Emas 2045 perlu dikawal secara kritis dan partisipatif, baik dalam wacana maupun aksi.
"Ini agar yang terjadi kemudian bukan dystopia yang berujung kehancuran, tapi utopia negara kesejahteraan yang kita inginkan,” tandasnya.
Acara yang berlangsung 1 jam itu turut dihadiri tiga tokoh yang berada di rombongan Mahfud MD, yakni Gus Muwafiq (tokoh umat), Ronny Talapessy (mantan pengacara Bharada Eliezer di kasus Ferdy Sambo yang juga caleg PDIP), dan Benny Ramdhani (Ketua BNP2PMI).
Hadir juga tokoh pemuda Malaysia Mohd Izzat Afifi Abdul Hamid selaku Presiden Majelis Belia Malaysia atau KNPI-nya Malaysia.
Sementara dari perwakilan TPLN Malaysia, turut hadir empat petinggi partai koalisi, yakni Ketua DPLN PDIP Malaysia Asfar Misbah, Ketua DPLN Hanura Malaysia Ustaz Faisal Annas, Ketua DPLN Partai Perindo Ustaz Tohong Hasibuan, dan DPLN PPP Malaysia Dendy.
Sebelum bertolak dari lokasi untuk bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Jalan Duta, Mahfud berpesan kepada generasi muda untuk kembali ke Tanah Air.
“Kami akan menyediakan karpet merah untuk kalian (generasi muda) sekiranya ingin kembali ke Tanah Air, karena Indonesia adalah masa depan kalian, dan kalian adalah masa depan Indonesia”, kata cawapres kelahiran sampang, Madura itu.
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
(thm)