KSAD Terlibat di Komite Penanganan Corona, Ini Kata Mahfud MD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap pertimbangan pemerintah dalam menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa masuk ke dalam Komite Penanganan Covid-19 (virus Corona).
(Baca juga: Positif Corona 123.503 Orang, 79.306 Sembuh dan 5.658 Meninggal)
Mahfud menjelaskan, dalam menghadapi Corona ini, tak cukup hanya melibatkan birokrat dalam hal penangannya. Sehingga, dibutuhkan kekuatan dari aparat negara untuk membantu teknis pelaksanannya.
(Baca juga: Di KLB Gerindra, Jokowi Ungkap Strategi Tunjuk Prabowo Urusi Cadangan Pangan)
"Oleh sebab itu, pelibatan Kasad itu agar lebih teknis juga, lebih teknis mengatur. Karena selama ini juga penanganan Covid-19 tidak cukup hanya dilaksanakan oleh Komite, tidak cukup dilaksanakan oleh gugus tugas," kata Mahfud dalam jumpa persnya secara virtual, Sabtu (8/8/2020).
Apalagi kata dia, selama ini TNI-Polri juga terus dilibatkan dalam penanganan Corona misalnya, dalam pembagian bantuan sosial. Menurutnya, untuk urusan ini sangat perlu hadir peran serta aparat negara dalam pelaksanaannya.
"Itu sulit kalau hanya dilakukan oleh birokrasi yang ada. Misalnya ada kisruh tentang daftar, ada yang tidak sampai, ada yang nyeleweng ke sana kemari itu. Nah TNI dan Polri diikutkan agar cepat penanganannya," ujarnya.
Selain itu kata Mahfud, TNI juga memiliki armada yang cepat jika diperlukan dalam keadaan darurat. Misalnya, dalam aksi penjemputan warga negara Indonesia di luar negeri, hingga pemanfaatan pesawat untuk mengambil obat, dan sebagainya, semua menggunakan armada milik TNI.
"Semua kita kerahkan semua, karena kita itu mempunyai konsepsi Hankamrata (pertahanan dan keamanan rakyat semesta), semua yang ada kita gunakan bersama, gitu," pungkasnya.
(Baca juga: Positif Corona 123.503 Orang, 79.306 Sembuh dan 5.658 Meninggal)
Mahfud menjelaskan, dalam menghadapi Corona ini, tak cukup hanya melibatkan birokrat dalam hal penangannya. Sehingga, dibutuhkan kekuatan dari aparat negara untuk membantu teknis pelaksanannya.
(Baca juga: Di KLB Gerindra, Jokowi Ungkap Strategi Tunjuk Prabowo Urusi Cadangan Pangan)
"Oleh sebab itu, pelibatan Kasad itu agar lebih teknis juga, lebih teknis mengatur. Karena selama ini juga penanganan Covid-19 tidak cukup hanya dilaksanakan oleh Komite, tidak cukup dilaksanakan oleh gugus tugas," kata Mahfud dalam jumpa persnya secara virtual, Sabtu (8/8/2020).
Apalagi kata dia, selama ini TNI-Polri juga terus dilibatkan dalam penanganan Corona misalnya, dalam pembagian bantuan sosial. Menurutnya, untuk urusan ini sangat perlu hadir peran serta aparat negara dalam pelaksanaannya.
"Itu sulit kalau hanya dilakukan oleh birokrasi yang ada. Misalnya ada kisruh tentang daftar, ada yang tidak sampai, ada yang nyeleweng ke sana kemari itu. Nah TNI dan Polri diikutkan agar cepat penanganannya," ujarnya.
Selain itu kata Mahfud, TNI juga memiliki armada yang cepat jika diperlukan dalam keadaan darurat. Misalnya, dalam aksi penjemputan warga negara Indonesia di luar negeri, hingga pemanfaatan pesawat untuk mengambil obat, dan sebagainya, semua menggunakan armada milik TNI.
"Semua kita kerahkan semua, karena kita itu mempunyai konsepsi Hankamrata (pertahanan dan keamanan rakyat semesta), semua yang ada kita gunakan bersama, gitu," pungkasnya.
(maf)