Kunjungi Pasar Baru Balikpapan, Ganjar Ungkap 3 Strategi Stabilkan Harga Bahan Pokok

Selasa, 05 Desember 2023 - 19:26 WIB
loading...
Kunjungi Pasar Baru Balikpapan, Ganjar Ungkap 3 Strategi Stabilkan Harga Bahan Pokok
Capres 2024 nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengunjungi Pasar Baru Balikpapan, di Kalimantan Timur. Foto/istimewa
A A A
BALIKPAPAN - Calon Presiden (Capres) 2024 nomor urut 3 Ganjar Pranowo langsung mengunjungi Pasar Baru Balikpapan setelah tiba di Kalimantan Timur. Ganjar menemui pedagang pasar untuk mendengarkan aspirasi dari mereka.

Suasana Pasar Baru seketika heboh, saat Ganjar turun dari mobilnya. Warga dan pedagang langsung meneriakkan namanya dan mengarahkan kamera handphone ke arah Ganjar. Banyak dari pedagang yang mengeluhkan harga bahan pokok yang meroket. Mulai dari beras, sayur mayur hingga telur.

Salah satunya Hatini, seorang pedagang sayur mayur di Pasar Baru. Ia mengatakan harga cabai dan sejumlah komoditi sayur mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir. "Harga cabai naik, Pak. Bawang putih naik harga kotor Rp 545.000 satu karung," katanya kepada Ganjar, Selasa (5/12/2023).



Menurutnya, kenaikan harga membuat pedagang sulit untuk menjual ke pembeli. Selain itu, masyarakat juga tidak menjangkau untuk membeli. "Kami minta ada kestabilan harga bahan pokok. Kalau pedagang mintanya itu, Pak," lanjutnya.



Menanggapi keluhan pedagang, Ganjar mengatakan telah berkeliling dan berkunjung ke pasar-pasar tradisional di sejumlah daerah di Indonesia. Menurutnya, harga bahan pokok sekarang memang harus mendapat perhatian. "Maka kontrol saya kira penting seperti TPID kemudian memastikan jumlah pasokan. Ya, mereka berharap segera dilakukan penurunan harga ini," ujarnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menambahkan, untuk menjaga stabilisasi harga bahan pokok bisa dilakukan dengan tiga strategi. Di antaranya, pertama dari sisi hulu harus memperbaiki produksi menggunakan teknologi dan data yang tepat. "Budidaya juga harus menggunakan teknologi yang baik," lanjutnya.

Kedua, sarana produksi pertanian dan bantuan sarana produksi harus bagus. Ketiga, Bulog harus mengambil alih dan membuat sistem logistik daerah. "Sehingga jauh lebih pendek untuk bisa mengendalikan itu," tandasnya.

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1434 seconds (0.1#10.140)