Atikoh Ganjar Ungkap Peran Penting Ibu sebagai Pendidik Pertama dalam Keluarga
loading...
A
A
A
CIAMIS - Siti Atikoh Supriyanti , istri dari capres nomor urut 3 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo, mengingatkan pentingnya peran ibu, terlebih dalam rumah tangga. Bahkan, perempuan dan ibu bisa menjadi tiang negara.
Momen itu terjadi saat seorang perempuan Nahdliyin bernama Ais, berstatus sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah (MI), bertanya kepada Atikoh.
"Jika nanti menjadi ibu negara mendampingi Ganjar, program apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan perempuan menjadi tiang negara dan sebagai pendidik pertama dalam rumah?" tanyanya di acara Silaturahmi Perempuan Nahdliyin se-Kabupaten Ciamis di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Ciamis, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023).
Merespons hal itu, Atikoh menjelaskan, perempuan sebagai pendidik pertama dalam keluarga itu bisa dimulai ketika momen mendampingi anak pada usia 1.000 hari pertama.
"Karena di tangan perempuan itu lah nanti masa depan anak-anak bangsa, anak-anak itu dari 1.000 hari kehidupan pertama harus banyak disentuh oleh kita, jadi dimulainya dari situ," tuturnya.
Kemudian menurutnya, yang tak kalah penting dalam menciptakan anak bangsa berkualitas adalah membekali perempuan muda atau remaja mengenai pentingnya menyiapkan diri sebagai calon ibu.
"Ketika menjadi seorang ibu, itu tugasnya apa saja, mulai dari bagaimana, salah satunya gizinya. Soalnya anak-anak sekarang suka makan kering-kering, padahal gizi akan menentukan kualitas kesehatan karena banyak sekali remaja putri yang terkena anemia (karena gizinya kurang tercukupi)," jelas Atikoh.
"Padahal ketika ibu muda mengandung terkena anemia, ini potensi anaknya stunting. Kalau kita bicara pencegahan stunting mulainya adalah sebelum seorang ibu mengandung. Jadi gizinya harus siap, jasmaninya siap, rohaninya siap, ini hal pertama ibu menyiapkan mereka untuk menjadi madrasah pertama," sambungnya.
Tak kalah penting lagi, Atikoh mengingatkan soal pentingnya pola asuh terhadap anak. Menurutnya, komunikasi antara ibu dengan anak sangat lah penting.
"Ya salah satunya ini, kami sedang menyerap aspirasi ibu semua, apa yang perlu kami lakukan agar semua ibu bisa sehat, mentalnya kuat cerdas. Sehingga anak-anak yang dididik itu menjadi generasi unggul yang bisa berkompetisi bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia," pungkasnya.
Momen itu terjadi saat seorang perempuan Nahdliyin bernama Ais, berstatus sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah (MI), bertanya kepada Atikoh.
"Jika nanti menjadi ibu negara mendampingi Ganjar, program apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan perempuan menjadi tiang negara dan sebagai pendidik pertama dalam rumah?" tanyanya di acara Silaturahmi Perempuan Nahdliyin se-Kabupaten Ciamis di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Ciamis, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023).
Merespons hal itu, Atikoh menjelaskan, perempuan sebagai pendidik pertama dalam keluarga itu bisa dimulai ketika momen mendampingi anak pada usia 1.000 hari pertama.
"Karena di tangan perempuan itu lah nanti masa depan anak-anak bangsa, anak-anak itu dari 1.000 hari kehidupan pertama harus banyak disentuh oleh kita, jadi dimulainya dari situ," tuturnya.
Kemudian menurutnya, yang tak kalah penting dalam menciptakan anak bangsa berkualitas adalah membekali perempuan muda atau remaja mengenai pentingnya menyiapkan diri sebagai calon ibu.
"Ketika menjadi seorang ibu, itu tugasnya apa saja, mulai dari bagaimana, salah satunya gizinya. Soalnya anak-anak sekarang suka makan kering-kering, padahal gizi akan menentukan kualitas kesehatan karena banyak sekali remaja putri yang terkena anemia (karena gizinya kurang tercukupi)," jelas Atikoh.
"Padahal ketika ibu muda mengandung terkena anemia, ini potensi anaknya stunting. Kalau kita bicara pencegahan stunting mulainya adalah sebelum seorang ibu mengandung. Jadi gizinya harus siap, jasmaninya siap, rohaninya siap, ini hal pertama ibu menyiapkan mereka untuk menjadi madrasah pertama," sambungnya.
Tak kalah penting lagi, Atikoh mengingatkan soal pentingnya pola asuh terhadap anak. Menurutnya, komunikasi antara ibu dengan anak sangat lah penting.
"Ya salah satunya ini, kami sedang menyerap aspirasi ibu semua, apa yang perlu kami lakukan agar semua ibu bisa sehat, mentalnya kuat cerdas. Sehingga anak-anak yang dididik itu menjadi generasi unggul yang bisa berkompetisi bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia," pungkasnya.
(maf)