Bakti Kominfo Gandeng Atourin Perkuat Digitalisasi Kampung Wisata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau Bakti Kominfo menggelar program pelatihan digitalisasi bagi pelaku pariwisata di Kota Ternate, Maluku Utara pada pertengahan November 2023 lalu. Pelatihan ini diharapkan bisa membantu para pegiat kampung wisata melek teknologi dan menggunakannya untuk mempromosikan produk wisatanya.
Pelatihan yang dilakukan Bakti Kominfo bersama Atourin tersebut diikuti 30 pegiat dari 15 kampung wisata yang ada di Kota Ternate. Masing-masing kampung wisata Sulamadaha, Kulaba, Takome, Kastela, Tubo, Gura Bala, Tobololo, Loto, Foramadiahi, Taduma, Rua, Tongole, Togafo, Ngade, dan Moya.
Ternate adalah kota yang terletak di Maluku Utara dan menjadi pintu gerbang ke provinsi tersebut. Kota ini identik dengan rempah di mana keharuman rempah Ternate sudah terkenal sejak ratusan tahun lalu.
Ternate memiliki berbagai potensi pariwisata yang sangat indah dan menarik mulai dari Gunung Gamalama, aneka pantai berpasir hitam dan putih, dunia bawah laut, perkebunan cengkeh, ragam seni dan budaya yang mempesona, berbagai benteng bersejarah, kuliner yang enak, serta penduduknya yang ramah.
"BAKTI Kominfo setiap tahun rutin memiliki program untuk meningkatkan akses internet dan kapasitas sumber daya manusia di Ternate, serta berharap dukungan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku pariwisata yang ada di Ternate," kata staf Direktorat Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah Bakti Kominfo, Rama Mulyana saat membuka latihan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (4/11/2023).
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Ternate, Anwar Hasjim berharap, pelatihan untuk pegiat kampung wisata ini bisa membantu mereka melek teknologi serta mampu menggunakannya untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk wisatanya.
"Pemerintah Kota Ternate memberikan apresiasi kepada Bakti, Atourin, dan seluruh pegiat kampung wisata yang berpartisipasi dalam kegiatan ini," katanya.
Chief Operating Officer (COO) Atourin sekaligus Project Manager dari Program ini Reza Permadi mengatakan, selain pemahaman informasi sesuai modul pelatihan, peserta juga dibekali dengan keahlian teknis tepat guna misalnya fotografi dan hospitality yang bisa langsung diterapkan oleh mereka. Mayoritas peserta belum pernah mengikuti pelatihan pariwisata serupa sehingga mereka terlihat antusias dan semangat mengikuti jalannya pelatihan dari awal sampai akhir.
Atourin juga membantu proses on-boarding Kampung wisata dan produk paket wisata mereka di platform Atourin. Program ini juga menyediakan tripod banner berisi QR code yang mempermudah wisatawan dalam memesan tiket dan melakukan pembayaran secara cashless di Kampung wisata masing-masing.
"Wisatawan bisa membeli berbagai produk wisata dari Kampung wisata tersebut melalui melalui aplikasi atau situs milik Atuorin," kata Reza.
Sementara itu, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah Bakti Kominfo Bambang Noegroho mengatakan, pada tahun ini program pelatihan digitalisasi bagi pelaku pariwisata diselenggarakan di tiga daerah yang telah terlayani infrastruktur BTS, AI, dan interkoneksi Palapa Ring Bakti. Tiga daerah itu adalah Kabupaten Agam di Sumatera Barat; Kota Ternate di Nusa Tenggara Timur; dan Kota Ternate di Maluku Utara.
"Program ini memiliki berbagai tujuan strategis seperti meningkatkan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur TIK Bakti yang telah dibangun yang sejalan dengan arah sasaran pengembangan infrastruktur TIK Bakti serta mendorong para pegiat wisata untuk memahami hospitality serta digital branding dan marketing," katanya.
Pembangunan infrastruktur Bakti serta program digitalisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi peserta pelatihan, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat dan daerah setempat.
Pelatihan yang dilakukan Bakti Kominfo bersama Atourin tersebut diikuti 30 pegiat dari 15 kampung wisata yang ada di Kota Ternate. Masing-masing kampung wisata Sulamadaha, Kulaba, Takome, Kastela, Tubo, Gura Bala, Tobololo, Loto, Foramadiahi, Taduma, Rua, Tongole, Togafo, Ngade, dan Moya.
Ternate adalah kota yang terletak di Maluku Utara dan menjadi pintu gerbang ke provinsi tersebut. Kota ini identik dengan rempah di mana keharuman rempah Ternate sudah terkenal sejak ratusan tahun lalu.
Ternate memiliki berbagai potensi pariwisata yang sangat indah dan menarik mulai dari Gunung Gamalama, aneka pantai berpasir hitam dan putih, dunia bawah laut, perkebunan cengkeh, ragam seni dan budaya yang mempesona, berbagai benteng bersejarah, kuliner yang enak, serta penduduknya yang ramah.
"BAKTI Kominfo setiap tahun rutin memiliki program untuk meningkatkan akses internet dan kapasitas sumber daya manusia di Ternate, serta berharap dukungan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku pariwisata yang ada di Ternate," kata staf Direktorat Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah Bakti Kominfo, Rama Mulyana saat membuka latihan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (4/11/2023).
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Ternate, Anwar Hasjim berharap, pelatihan untuk pegiat kampung wisata ini bisa membantu mereka melek teknologi serta mampu menggunakannya untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk wisatanya.
"Pemerintah Kota Ternate memberikan apresiasi kepada Bakti, Atourin, dan seluruh pegiat kampung wisata yang berpartisipasi dalam kegiatan ini," katanya.
Chief Operating Officer (COO) Atourin sekaligus Project Manager dari Program ini Reza Permadi mengatakan, selain pemahaman informasi sesuai modul pelatihan, peserta juga dibekali dengan keahlian teknis tepat guna misalnya fotografi dan hospitality yang bisa langsung diterapkan oleh mereka. Mayoritas peserta belum pernah mengikuti pelatihan pariwisata serupa sehingga mereka terlihat antusias dan semangat mengikuti jalannya pelatihan dari awal sampai akhir.
Atourin juga membantu proses on-boarding Kampung wisata dan produk paket wisata mereka di platform Atourin. Program ini juga menyediakan tripod banner berisi QR code yang mempermudah wisatawan dalam memesan tiket dan melakukan pembayaran secara cashless di Kampung wisata masing-masing.
"Wisatawan bisa membeli berbagai produk wisata dari Kampung wisata tersebut melalui melalui aplikasi atau situs milik Atuorin," kata Reza.
Sementara itu, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah Bakti Kominfo Bambang Noegroho mengatakan, pada tahun ini program pelatihan digitalisasi bagi pelaku pariwisata diselenggarakan di tiga daerah yang telah terlayani infrastruktur BTS, AI, dan interkoneksi Palapa Ring Bakti. Tiga daerah itu adalah Kabupaten Agam di Sumatera Barat; Kota Ternate di Nusa Tenggara Timur; dan Kota Ternate di Maluku Utara.
"Program ini memiliki berbagai tujuan strategis seperti meningkatkan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur TIK Bakti yang telah dibangun yang sejalan dengan arah sasaran pengembangan infrastruktur TIK Bakti serta mendorong para pegiat wisata untuk memahami hospitality serta digital branding dan marketing," katanya.
Pembangunan infrastruktur Bakti serta program digitalisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi peserta pelatihan, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat dan daerah setempat.
(thm)