Mengusung Konsep Smart City, IKN Selaras dengan Alam
loading...
A
A
A
SEMARANG - Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mengimplementasikan konsep smart and sustainable forest city, sejalan dengan visi pemerintah dalam mendorong terciptanya smart city yang akan menyuguhkan harmoni antara pemanfaatan dan kehidupan perkotaan yang berdampingan dengan alam.
Dalam membangun dialog serta keterlibatan masyarakat dalam pembangunan IKN, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim mengadakan Temu Influencer dengan tema “Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN?” di Gumaya Hotel, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/12/2023).
Pembangunan IKN didorong dengan perencanaan yang meletakkan dasar-dasar teknologi ke dalam tata kelola kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memberikan layanan secara efisien, efektif dan terbuka.
“Sesuai dengan kutipan Presiden Joko Widodo, rencana pemindahan IKN merupakan sebuah upaya proses percepatan pembangunan, pemerataan, dan pemberdayaan kawasan Indonesia timur. Penetapan IKN diharapkan dapat menjadi katalis untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di wilayah lainnya di Indonesia,” ujar DirekturInformasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Septriana Tangkary dalam sambutannya.
Untuk mewujudkan IKN sebagai smart city, Kominfo berperan dalam mengembangkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan penyediaan Pusat Data Nasional (PDN). Salah satu kota di Indonesia yang telah mengimplementasikan konsep smart city yaitu Kota Semarang sejak tahun 2013.
Dari konsep program smart city, yang telah dijalankan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu, Smart Governance, Smart Economy, Smart Environment, Smart Branding, Smart Living dan Smart Society. Ke depannya, Pemkot Semarang akan melakukan efisiensi aplikasi-aplikasi yang serta mengelaborasi antara teknologi dan aplikasi, contohnya dalam pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dilakukan menggunakan AR (Augmented Reality).
Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang Budi Prakosa, yang menyampaikan penetapan dan pembangunan IKN di Kalimantan Timur merupakan lompatan dari Jawa sentris kepada Indonesia sentris.
“Beberapa kondisi menjadi potensi untuk berkembangnya Kota Semarang. Pertama, terhubungnya tol dari titik barat ke timur dari arah Jakarta ke Surabaya dan begitu juga sebaliknya, di mana titik lelahnya berada di Kota Semarang. Kedua, ada perpindahan kegiatan industri dari Jabodetabek ke Jawa Tengah,” jelas Budi.
Dalam konteks smart city pemahamannya tidak hanya yang berkaitan dengan teknologi informasi, namun berorientasi pada pelayanan sebuah kota dalam peningkatan efisiensidan efektivitas.
Dalam membangun dialog serta keterlibatan masyarakat dalam pembangunan IKN, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim mengadakan Temu Influencer dengan tema “Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN?” di Gumaya Hotel, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/12/2023).
Baca Juga
Pembangunan IKN didorong dengan perencanaan yang meletakkan dasar-dasar teknologi ke dalam tata kelola kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memberikan layanan secara efisien, efektif dan terbuka.
“Sesuai dengan kutipan Presiden Joko Widodo, rencana pemindahan IKN merupakan sebuah upaya proses percepatan pembangunan, pemerataan, dan pemberdayaan kawasan Indonesia timur. Penetapan IKN diharapkan dapat menjadi katalis untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di wilayah lainnya di Indonesia,” ujar DirekturInformasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Septriana Tangkary dalam sambutannya.
Untuk mewujudkan IKN sebagai smart city, Kominfo berperan dalam mengembangkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan penyediaan Pusat Data Nasional (PDN). Salah satu kota di Indonesia yang telah mengimplementasikan konsep smart city yaitu Kota Semarang sejak tahun 2013.
Dari konsep program smart city, yang telah dijalankan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu, Smart Governance, Smart Economy, Smart Environment, Smart Branding, Smart Living dan Smart Society. Ke depannya, Pemkot Semarang akan melakukan efisiensi aplikasi-aplikasi yang serta mengelaborasi antara teknologi dan aplikasi, contohnya dalam pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dilakukan menggunakan AR (Augmented Reality).
Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang Budi Prakosa, yang menyampaikan penetapan dan pembangunan IKN di Kalimantan Timur merupakan lompatan dari Jawa sentris kepada Indonesia sentris.
“Beberapa kondisi menjadi potensi untuk berkembangnya Kota Semarang. Pertama, terhubungnya tol dari titik barat ke timur dari arah Jakarta ke Surabaya dan begitu juga sebaliknya, di mana titik lelahnya berada di Kota Semarang. Kedua, ada perpindahan kegiatan industri dari Jabodetabek ke Jawa Tengah,” jelas Budi.
Dalam konteks smart city pemahamannya tidak hanya yang berkaitan dengan teknologi informasi, namun berorientasi pada pelayanan sebuah kota dalam peningkatan efisiensidan efektivitas.