Program Unggulan Ganjar-Mahfud Satu Desa 1 Faskes Gagasan Besar dan Mulia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program unggulan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengenai satu desa, satu faskes, dan satu nakes dinilai merupakan gagasan besar dan mulia. Program unggulan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 itu dicanangkan di hari pertama kampanyenya.
Program unggulan Ganjar-Mahfud tersebut diapresiasi oleh Pengamat Sosial Politik, Pusat Kajian Pembangunan Daerah Harry Seldadyo. Menurut Harry, program yang berfokus pada kesehatan masyarakat di wilayah 3T atau tertinggal, terluar, dan terdepan itu adalah langkah mulia.
Dia mengakui pembangunan infrastruktur kesehatan di desa-desa terpencil menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Pasalnya, sejauh ini Puskesmas yang ada hanya tersedia di tingkat kecamatan.
“Ini gagasan mulia, karena layanan kesehatan publik akan dibawa sedekat mungkin ke masyarakat,” kata Harry dalam pernyataan resminya, Selasa (28/11/2023).
Dia menilai program satu desa, satu faskes, dan satu nakes ini merupakan wujud yang sesuai dengan misi pertama pasangan Ganjar-Mahfud yakni ‘Mempercepat Pembangunan Manusia Indonesia Unggul yang Berkualitas, Produktif, dan Berkepribadian’.
Namun, ia menyarankan agar gagasan mulai dari Ganjar-Mahfud tersebut untuk diperinci agar menjadi lebih bisa dilakukan. Kemampuan Puskesmas perlu diklarifikasi dalam kelas perkotaan dan pedesaan untuk menyesuaikan dengan densitas populasi dan peta mobiditas yang ada.
Dirinya berharap Ganjar-Mahfud akan membangun infrastruktur kesehatan di wilayah-wilayah terpencil terlebih dahulu. Dengan demikian, cita-cita masyarakat akan pemerataan Kesehatan di Indonesia dapat terjadi secara pasti.
Apalagi lanjut Harry, Ganjar-Mahfud telah memikirkan ‘Jaringan Puskesmas’ yang akan menjadi upaya promotif dan preventif dari keberlangsungan program satu desa, satu faskes, dan satu nakes.
“Gagasan ini besar dan mulia. Tantangannya juga sama sekali tak ringan. Namun demikian, penting dicatat, gagasan ini berada di bawah kendali tangan-tangan dengan kompetensi dan pengalamanan yang terbukti nyata,” kata Harry.
Dia yakin program satu desa, satu faskes, dan satu nakes ini pun bukan hanya sekadar janji dan kata-kata. Karena melirik pada rekam jejak Ganjar-Mahfud, keduanya adalah pemimpin yang memiliki histori dengan kerja nyata pada program-program yang diberikan.
Program unggulan Ganjar-Mahfud tersebut diapresiasi oleh Pengamat Sosial Politik, Pusat Kajian Pembangunan Daerah Harry Seldadyo. Menurut Harry, program yang berfokus pada kesehatan masyarakat di wilayah 3T atau tertinggal, terluar, dan terdepan itu adalah langkah mulia.
Dia mengakui pembangunan infrastruktur kesehatan di desa-desa terpencil menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Pasalnya, sejauh ini Puskesmas yang ada hanya tersedia di tingkat kecamatan.
Baca Juga
“Ini gagasan mulia, karena layanan kesehatan publik akan dibawa sedekat mungkin ke masyarakat,” kata Harry dalam pernyataan resminya, Selasa (28/11/2023).
Dia menilai program satu desa, satu faskes, dan satu nakes ini merupakan wujud yang sesuai dengan misi pertama pasangan Ganjar-Mahfud yakni ‘Mempercepat Pembangunan Manusia Indonesia Unggul yang Berkualitas, Produktif, dan Berkepribadian’.
Namun, ia menyarankan agar gagasan mulai dari Ganjar-Mahfud tersebut untuk diperinci agar menjadi lebih bisa dilakukan. Kemampuan Puskesmas perlu diklarifikasi dalam kelas perkotaan dan pedesaan untuk menyesuaikan dengan densitas populasi dan peta mobiditas yang ada.
Dirinya berharap Ganjar-Mahfud akan membangun infrastruktur kesehatan di wilayah-wilayah terpencil terlebih dahulu. Dengan demikian, cita-cita masyarakat akan pemerataan Kesehatan di Indonesia dapat terjadi secara pasti.
Apalagi lanjut Harry, Ganjar-Mahfud telah memikirkan ‘Jaringan Puskesmas’ yang akan menjadi upaya promotif dan preventif dari keberlangsungan program satu desa, satu faskes, dan satu nakes.
“Gagasan ini besar dan mulia. Tantangannya juga sama sekali tak ringan. Namun demikian, penting dicatat, gagasan ini berada di bawah kendali tangan-tangan dengan kompetensi dan pengalamanan yang terbukti nyata,” kata Harry.
Dia yakin program satu desa, satu faskes, dan satu nakes ini pun bukan hanya sekadar janji dan kata-kata. Karena melirik pada rekam jejak Ganjar-Mahfud, keduanya adalah pemimpin yang memiliki histori dengan kerja nyata pada program-program yang diberikan.
(rca)