Pemuda Jauh dari Agama, Jangan Sampai RI Jadi Negara Sekuler

Minggu, 03 Desember 2017 - 15:01 WIB
Pemuda Jauh dari Agama, Jangan Sampai RI Jadi Negara Sekuler
Pemuda Jauh dari Agama, Jangan Sampai RI Jadi Negara Sekuler
A A A
JAKARTA - Situasi saat ini makin mengkhawatirkan, mengingat kian menurunnya minat pemuda dalam mengikuti beragam aktifitas keagamaan. Kondisi ini harus diatasi agar Indonesia tidak menjadi negara sekuler.

Hal itu dikatakan Asisten Deputi Peningkatan Iptek dan Imtak Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Esa Sukmawijaya, yang mewakili Menpora, saat membuka kegiatan Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS), di Masjid Agung Sidoarjo, Sabtu 2 Desember 2017.

"Saya tidak jemu-jemu mengingatkan fenomena ini di banyak tempat. Ini problem masa depan yang sangat serius. Jangan sampai Indonesia ke depan menjadi negara sekuler," kata Esa Sukmawijaya dalam siaran pers, Minggu (3/12/2017).

Esa menjelaskan, kekhawatiran tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait profil pemuda Indonesia, usia 16-30 tahun.

"Pada tahun 2009, tingkat partisipasi keagamaan pemuda mencapai angka sekitar 67%. Masih lumayan. Namun pada tahun 2012 dan 2015, angka itu turun menjadi sekitar 55% dan 51%," ungkapnya.

Kegiatan GPMKS merupakan rangkaian aktifitas Kirab Pemuda tahun 2017 yang telah menyinggahi 34 provinsi, sejak bendera start dikibarkan dari Miangas dan Rote, akhir September 2017 oleh Menpora, Imam Nahrawi.

"Kirab dilakukan para pemuda terseleksi dari setiap provinsi di Indonesia, mendeklarasikan makna kebhinekaan dan persatuan bangsa di semua titik singgah setiap provinsi," tambah Faisal Abdullah, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kemenpora.

Sementara Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah menyambut baik kegiatan tersebut. Katanya, dalam konteks ini pemuda peserta inti kirab tentu menyaksikan sendiri betapa potensialnya wisata dan keunikan budaya daerah yang dilewati.

"Salah satu mimpi kami Sidoarjo itu ingin menjadi smart city. Tapi tentu tak tercerabut dari jati diri ke-Indonesiaan, gotong royong dan religius," tuturnya.

Idham Kholiq, Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menyoroti kecenderungan menurunnya aktifitas keagamaan pemuda.

"Tapi untuk Sidoarjo, kita ingin membuktikan bahwa suasana keagamaan pemudanya tetap makin aktif dan kompak sekalipun beda agama. Apalagi baru beberapa bulan lalu, Kami telah membentuk Gema atau Generasi Muda FKUB," tegasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5669 seconds (0.1#10.140)