Jaga Integritas, TikTok Akan Hapus Video Hoaks Kampanye Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjelang Pemilu 2024 , TikTok Indonesia berkomitmen untuk memastikan integritas dan netralitas digital platformnya selama periode Pemilu 2024. Hal ini dikatakan Public Policy and Government Relations Manager TikTok Faris Mufid.
Menurutnya, langkahnya ini untuk terciptanya ruang digital yang aman dan nyaman bagi komunitasnya. "Memelihara keseimbangan antara ekspresi diri dan pertukaran gagasan kewarganegaraan tanpa menghambat proses kebebasan berpendapat selama berlangsungnya Pemilu," kata Faris Mufid dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023)
Kata dia, sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi komitmen tersebut, TikTok akan bertindak tegas dan menghapus menghapus semua konten yang mengandung misinformasi, disinformasi, dan hoaks maupun melanggar panduan komunitas di dalam platform.
"Tim moderasi TikTok mampu memoderasi konten dalam lebih dari 70 bahasa, didukung oleh tim ahli yang mampu meninjau konten yang membutuhkan konteks lebih, seperti misinformasi," ucapnya.
Selain itu Faris menjelaskan, pihaknya juga bekerja sama dengan lebih dari 15 organisasi pemeriksa fakta di seluruh dunia yang mampu meninjau konten dalam lebih dari 40 bahasa.
"TikTok senantiasa berupaya memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna melalui konten yang autentik. Karena itu TikTok secara berkala mengambil tindakan tegas yang dibutuhkan," ungkap Faris.
"Untuk memastikan bahwa platform digitalnya bersih dari narasi yang tidak autentik. Ini hanyalah sebagian dari apa yang kami lakukan untuk menjaga integritas pemilu yang akan datang," tambahnya.
Sementara Outreach and Partnerships, Trust and Safety, TikTok Indonesia Anbar Jayadi menjelaskan, berbagai hal yang telah dilakukan pihaknya untuk menjaga integritas pemilu sejauh ini antara lain, secara proaktif menghapus konten yang berbahaya dan mengandung misinformasi, disinformasi, hoaks yang berkaitan dengan proses sipil dan pemilu.
"Serta mendorong pengguna untuk turut melaporan konten melalui fitur report atau laporkan dengan menekan ikon bendera," tuturnya.
Menurutnya, langkahnya ini untuk terciptanya ruang digital yang aman dan nyaman bagi komunitasnya. "Memelihara keseimbangan antara ekspresi diri dan pertukaran gagasan kewarganegaraan tanpa menghambat proses kebebasan berpendapat selama berlangsungnya Pemilu," kata Faris Mufid dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023)
Kata dia, sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi komitmen tersebut, TikTok akan bertindak tegas dan menghapus menghapus semua konten yang mengandung misinformasi, disinformasi, dan hoaks maupun melanggar panduan komunitas di dalam platform.
"Tim moderasi TikTok mampu memoderasi konten dalam lebih dari 70 bahasa, didukung oleh tim ahli yang mampu meninjau konten yang membutuhkan konteks lebih, seperti misinformasi," ucapnya.
Selain itu Faris menjelaskan, pihaknya juga bekerja sama dengan lebih dari 15 organisasi pemeriksa fakta di seluruh dunia yang mampu meninjau konten dalam lebih dari 40 bahasa.
"TikTok senantiasa berupaya memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna melalui konten yang autentik. Karena itu TikTok secara berkala mengambil tindakan tegas yang dibutuhkan," ungkap Faris.
"Untuk memastikan bahwa platform digitalnya bersih dari narasi yang tidak autentik. Ini hanyalah sebagian dari apa yang kami lakukan untuk menjaga integritas pemilu yang akan datang," tambahnya.
Sementara Outreach and Partnerships, Trust and Safety, TikTok Indonesia Anbar Jayadi menjelaskan, berbagai hal yang telah dilakukan pihaknya untuk menjaga integritas pemilu sejauh ini antara lain, secara proaktif menghapus konten yang berbahaya dan mengandung misinformasi, disinformasi, hoaks yang berkaitan dengan proses sipil dan pemilu.
"Serta mendorong pengguna untuk turut melaporan konten melalui fitur report atau laporkan dengan menekan ikon bendera," tuturnya.