Mahfud MD Ungkap Alasan Ikut Pilpres 2024: Setiap Bangun Tidur, Banyak Tamu Mendorong Saya Maju
loading...
A
A
A
Empat hari sebelum pengumuman, Mahfud MD mengatakan bahwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto datang ke rumahnya dan menyampaikan pesan dari Megawati. Mahfud bercerita dirinya diminta tidak bepergian jauh terlebih dahulu sehingga mudah dihubungi. Hal itu dikarenakan Mahfud masuk nominasi cawapres dari Ganjar Pranowo.
Beberapa hari kemudian, ia dihampiri kembali oleh Hasto. Ia menyebut jika jangan memberitahu siapa pun terlebih dahulu, karena ingin memberikan elemen kejutan. Setelah itu, ketika sedang keliling pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Mahfud kembali dipanggil Hasto untuk kembali ke Jakarta.
"Pak Mahfud segera balik ke Jakarta, nanti tanggal 17 sore akan dipanggil Ibu (Megawati Soekarnoputri)," katanya menirukan kata-kata Hasto.
Mahfud menjelaskan, Megawati memberitahunya bahwa ia akan menjadi calon wakil presiden dari Ganjar. Mahfud menjelaskan bahwa mereka telah mempertimbangkan berbagai hal, melihat kebutuhan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia yang dianggap kacau. Oleh karena itu, PDIP mengajak Mahfud untuk menanganinya dan memutuskan untuk mengusungnya sebagai calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo.
Setelah mendengar itu, Mahfud MD langsung menyatakan kesiapannya. Mahfud menjelaskan bahwa memang bagi orang lain dan juga baginya sendiri, keputusan tersebut merupakan suatu kejutan.
Beberapa hari kemudian, ia dihampiri kembali oleh Hasto. Ia menyebut jika jangan memberitahu siapa pun terlebih dahulu, karena ingin memberikan elemen kejutan. Setelah itu, ketika sedang keliling pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Mahfud kembali dipanggil Hasto untuk kembali ke Jakarta.
"Pak Mahfud segera balik ke Jakarta, nanti tanggal 17 sore akan dipanggil Ibu (Megawati Soekarnoputri)," katanya menirukan kata-kata Hasto.
Mahfud menjelaskan, Megawati memberitahunya bahwa ia akan menjadi calon wakil presiden dari Ganjar. Mahfud menjelaskan bahwa mereka telah mempertimbangkan berbagai hal, melihat kebutuhan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia yang dianggap kacau. Oleh karena itu, PDIP mengajak Mahfud untuk menanganinya dan memutuskan untuk mengusungnya sebagai calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo.
Setelah mendengar itu, Mahfud MD langsung menyatakan kesiapannya. Mahfud menjelaskan bahwa memang bagi orang lain dan juga baginya sendiri, keputusan tersebut merupakan suatu kejutan.
(zik)