Mahfud MD Ungkap Alasan Ikut Pilpres 2024: Setiap Bangun Tidur, Banyak Tamu Mendorong Saya Maju
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD mengungkapkan banyak yang memintanya maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Karena itu, dirinya mantap maju dan mendampingi Capres Ganjar Pranowo .
"Setiap bangun tidur, sudah banyak tamu yang mendorong saya maju. Maju, maju, maju. Sehingga ya sudah akhirnya saya masuk di dalam kontestasi ini," ucap Mahfud ketika berbicara dalam acara '13 Tahun Mata Najwa', Minggu (19/11/2023).
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut mengungkapkan bahwa sebelum didorong oleh berbagai pihak untuk maju, ia sering mempertimbangkan untuk mengakhiri kariernya di pemerintahan. Dia kerap merasa sudah cukup dan berencana untuk berhenti.
"Tapi kalau malam lagi tidur, apa lagi, apa bisa saya kerjain ini, untuk apa ini semua? Besok misalnya saya jadi pejabat lagi, apa bisa saya mengerjakan masalah-masalah yang begini besar saya hadapi. Kan banyak yang hebat-hebat menurut saya," jelas Mahfud.
Pada Pilpres 2024, Mahfud mendampingi Capres Ganjar Pranowo. Pasangan ini secara resmi diumumkan sebagai pasangan capres-cawapres pada 13 November 2023. Dukungan untuk pasangan Ganjar-Mahfud datang dari PDIP, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
Pada momen yang lain, Mahfud MD juga menceritakan ada dua peristiwa yang terjadi dan menjadi alasan juga mengapa Megawati Soekarnoputri, yang merupakan ketua umum PDIP, memilih dirinya mendampingi Capres Ganjar Pranowo.
"Tetapi sebenarnya saya itu pakai selawat asyghil orang NU. Yang artinya, Ya Allah hindarkanlah saya dari pertarungan orang zalim atau pertarungan politik itu," pungkas Mahfud MD seperti yang dikutip dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan pada Senin (13/11/2023).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyatakan bahwa ia memilih tidak terlibat dalam pertarungan mereka, melainkan memilih jalannya sendiri. Dia mengungkapkan bahwa meskipun ada upaya untuk bersaing dengan menggunakan baliho atau media lain, ia memilih untuk tetap tenang. Secara diam-diam, ia memilih berjalan di jalur yang berbeda dan akhirnya bertemu dengan Ganjar.
Namun, Mahfud menyatakan bahwa sebenarnya komunikasi dengan PDIP telah berlangsung sejak lama. Bahkan, sejak tahun lalu, Mahfud mengakui telah diundang untuk menjadi pembicara dalam Sekolah Politik di PDIP. Politikus PDIP Ahmad Basarah meminta dia untuk memberikan ceramah di Masjid At-Taufiq, yang merupakan milik PDIP.
Empat hari sebelum pengumuman, Mahfud MD mengatakan bahwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto datang ke rumahnya dan menyampaikan pesan dari Megawati. Mahfud bercerita dirinya diminta tidak bepergian jauh terlebih dahulu sehingga mudah dihubungi. Hal itu dikarenakan Mahfud masuk nominasi cawapres dari Ganjar Pranowo.
Beberapa hari kemudian, ia dihampiri kembali oleh Hasto. Ia menyebut jika jangan memberitahu siapa pun terlebih dahulu, karena ingin memberikan elemen kejutan. Setelah itu, ketika sedang keliling pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Mahfud kembali dipanggil Hasto untuk kembali ke Jakarta.
"Pak Mahfud segera balik ke Jakarta, nanti tanggal 17 sore akan dipanggil Ibu (Megawati Soekarnoputri)," katanya menirukan kata-kata Hasto.
Mahfud menjelaskan, Megawati memberitahunya bahwa ia akan menjadi calon wakil presiden dari Ganjar. Mahfud menjelaskan bahwa mereka telah mempertimbangkan berbagai hal, melihat kebutuhan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia yang dianggap kacau. Oleh karena itu, PDIP mengajak Mahfud untuk menanganinya dan memutuskan untuk mengusungnya sebagai calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo.
Setelah mendengar itu, Mahfud MD langsung menyatakan kesiapannya. Mahfud menjelaskan bahwa memang bagi orang lain dan juga baginya sendiri, keputusan tersebut merupakan suatu kejutan.
"Setiap bangun tidur, sudah banyak tamu yang mendorong saya maju. Maju, maju, maju. Sehingga ya sudah akhirnya saya masuk di dalam kontestasi ini," ucap Mahfud ketika berbicara dalam acara '13 Tahun Mata Najwa', Minggu (19/11/2023).
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut mengungkapkan bahwa sebelum didorong oleh berbagai pihak untuk maju, ia sering mempertimbangkan untuk mengakhiri kariernya di pemerintahan. Dia kerap merasa sudah cukup dan berencana untuk berhenti.
"Tapi kalau malam lagi tidur, apa lagi, apa bisa saya kerjain ini, untuk apa ini semua? Besok misalnya saya jadi pejabat lagi, apa bisa saya mengerjakan masalah-masalah yang begini besar saya hadapi. Kan banyak yang hebat-hebat menurut saya," jelas Mahfud.
Pada Pilpres 2024, Mahfud mendampingi Capres Ganjar Pranowo. Pasangan ini secara resmi diumumkan sebagai pasangan capres-cawapres pada 13 November 2023. Dukungan untuk pasangan Ganjar-Mahfud datang dari PDIP, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.
Pada momen yang lain, Mahfud MD juga menceritakan ada dua peristiwa yang terjadi dan menjadi alasan juga mengapa Megawati Soekarnoputri, yang merupakan ketua umum PDIP, memilih dirinya mendampingi Capres Ganjar Pranowo.
"Tetapi sebenarnya saya itu pakai selawat asyghil orang NU. Yang artinya, Ya Allah hindarkanlah saya dari pertarungan orang zalim atau pertarungan politik itu," pungkas Mahfud MD seperti yang dikutip dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan pada Senin (13/11/2023).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menyatakan bahwa ia memilih tidak terlibat dalam pertarungan mereka, melainkan memilih jalannya sendiri. Dia mengungkapkan bahwa meskipun ada upaya untuk bersaing dengan menggunakan baliho atau media lain, ia memilih untuk tetap tenang. Secara diam-diam, ia memilih berjalan di jalur yang berbeda dan akhirnya bertemu dengan Ganjar.
Namun, Mahfud menyatakan bahwa sebenarnya komunikasi dengan PDIP telah berlangsung sejak lama. Bahkan, sejak tahun lalu, Mahfud mengakui telah diundang untuk menjadi pembicara dalam Sekolah Politik di PDIP. Politikus PDIP Ahmad Basarah meminta dia untuk memberikan ceramah di Masjid At-Taufiq, yang merupakan milik PDIP.
Empat hari sebelum pengumuman, Mahfud MD mengatakan bahwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto datang ke rumahnya dan menyampaikan pesan dari Megawati. Mahfud bercerita dirinya diminta tidak bepergian jauh terlebih dahulu sehingga mudah dihubungi. Hal itu dikarenakan Mahfud masuk nominasi cawapres dari Ganjar Pranowo.
Beberapa hari kemudian, ia dihampiri kembali oleh Hasto. Ia menyebut jika jangan memberitahu siapa pun terlebih dahulu, karena ingin memberikan elemen kejutan. Setelah itu, ketika sedang keliling pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Mahfud kembali dipanggil Hasto untuk kembali ke Jakarta.
"Pak Mahfud segera balik ke Jakarta, nanti tanggal 17 sore akan dipanggil Ibu (Megawati Soekarnoputri)," katanya menirukan kata-kata Hasto.
Mahfud menjelaskan, Megawati memberitahunya bahwa ia akan menjadi calon wakil presiden dari Ganjar. Mahfud menjelaskan bahwa mereka telah mempertimbangkan berbagai hal, melihat kebutuhan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia yang dianggap kacau. Oleh karena itu, PDIP mengajak Mahfud untuk menanganinya dan memutuskan untuk mengusungnya sebagai calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo.
Setelah mendengar itu, Mahfud MD langsung menyatakan kesiapannya. Mahfud menjelaskan bahwa memang bagi orang lain dan juga baginya sendiri, keputusan tersebut merupakan suatu kejutan.
(zik)