Ganjar-Mahfud Nomor Urut 3 Sesuai Sila Ketiga, Apa Makna dan Penerapan dari Sila ke-3?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden yang didukung Partai Perindo Ganjar Pranowo menyatakan kegembiraannya atas pemberian nomor urut 3. Ganjar mengaitkan nomor tersebut dengan sila ketiga Pancasila.
"Jadi kita mendapatkan nomor 3 itu pas sesuai dengan sila ketiga Persatuan Indonesia,” kata Ganjar dalam sambutan usai penentuan nomor urut capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (14/11/2023).
Dalam pemilu, Ganjar menyatakan keyakinannya bahwa nomor urut 3 mencerminkan persatuan seluruh masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, Ganjar juga menyinggung bahwa kontestasi dalam pemilu bisa mengalami gangguan.
Ganjar Pranowo menyatakan keinginan untuk menyatukan semua pihak dalam sebuah proses politik yang membawa kegembiraan. Dia menyatakan bahwa kegembiraan tersebut seharusnya menjadi fokus utama.
Namun, beberapa hari ini menurutnya, kita dihadapkan pada drama politik yang kurang menggembirakan, yang sebenarnya bisa dihindari. Politikus PDIP tersebut juga mengakui adanya kritik dari berbagai pihak terhadap proses menuju pemilu.
Dia menegaskan bahwa malam ini seharusnya menjadi awal dari perayaan demokrasi melalui pemilu, tetapi situasi belakangan ini membawa berbagai pandangan dari masyarakat, termasuk tokoh agama, guru bangsa, seniman, budayawan, jurnalis, pemred, dan aktivis.
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, yang terdiri dari lima pedoman penting bagi rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan bersama dan sebagai negara. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara Indonesia, tetapi juga dianggap sebagai identitas bangsa, yang diwakili oleh lambang burung Garuda.
Burung Garuda melambangkan kekuatan dan warna emas pada burung Garuda melambangkan kemegahan atau kejayaan. Ini digunakan sebagai lambang negara untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Pada burung Garuda, terdapat lima ruang pada perisai yang mencerminkan simbol-simbol dasar negara Pancasila. Kelima simbol ini melambangkan setiap sila dalam Pancasila, seperti bintang, rantai emas, pohon beringin, kepala banteng, dan padi dengan kapas.
Setiap simbol tersebut merepresentasikan arti dari masing-masing sila Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Penting bagi rakyat Indonesia untuk memahami makna setiap sila tersebut agar nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Berikut adalah penjelasan mengenai arti dan penerapan sila ketiga Pancasila, sebagaimana dikutip dari sumber-sumber beragam.
Pohon beringin adalah simbol dari sila ketiga Pancasila yang menyatakan "Persatuan Indonesia". Akarnya yang menjulur ke bawah diartikan sebagai tempat berteduh, menandakan Pancasila sebagai dasar negara yang memberikan perlindungan dan keamanan bagi bangsa Indonesia.
Seperti pohon beringin yang memberikan teduh, Pancasila diibaratkan sebagai payung besar yang melindungi dan memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Akar tunggang pohon beringin melambangkan kekuatan persatuan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara memberikan fondasi yang kokoh untuk bersatu sebagai satu bangsa.
Sulur-sulur pada pohon beringin melambangkan keragaman suku, keturunan, dan agama di Indonesia. Meskipun berbeda-beda, namun seperti sulur-sulur tersebut, rakyat Indonesia tetap bersatu di bawah ideologi Pancasila.
Pohon beringin memberi pesan bahwa meski berbeda latar belakang, suku, dan agama, kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia. Pancasila adalah ikatan kuat yang menyatukan kita semua.
Sila Ketiga Pancasila, yang merupakan Persatuan Indonesia, memiliki makna penting dalam membangun persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia. Sila ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan rasa memiliki terhadap negara.
Contoh penerapan Sila Ketiga Pancasila dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam kehidupan sosial, warga Indonesia berusaha untuk hidup berdampingan tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan.
Mereka saling menghargai dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama demi kemajuan bangsa. Penerapan Sila Ketiga juga dapat terlihat dalam konteks kehidupan politik, di mana partisipasi aktif dalam proses demokrasi dan pemilihan umum menjadi wujud nyata dari persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.
Dengan memahami makna Sila Ketiga Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan masyarakat Indonesia dapat terus memperkuat persatuan dan kesatuan, menciptakan harmoni dalam keragaman, dan bersama-sama membangun bangsa yang adil, makmur, dan beradab.
"Jadi kita mendapatkan nomor 3 itu pas sesuai dengan sila ketiga Persatuan Indonesia,” kata Ganjar dalam sambutan usai penentuan nomor urut capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (14/11/2023).
Dalam pemilu, Ganjar menyatakan keyakinannya bahwa nomor urut 3 mencerminkan persatuan seluruh masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, Ganjar juga menyinggung bahwa kontestasi dalam pemilu bisa mengalami gangguan.
Baca Juga
Ganjar Pranowo menyatakan keinginan untuk menyatukan semua pihak dalam sebuah proses politik yang membawa kegembiraan. Dia menyatakan bahwa kegembiraan tersebut seharusnya menjadi fokus utama.
Namun, beberapa hari ini menurutnya, kita dihadapkan pada drama politik yang kurang menggembirakan, yang sebenarnya bisa dihindari. Politikus PDIP tersebut juga mengakui adanya kritik dari berbagai pihak terhadap proses menuju pemilu.
Dia menegaskan bahwa malam ini seharusnya menjadi awal dari perayaan demokrasi melalui pemilu, tetapi situasi belakangan ini membawa berbagai pandangan dari masyarakat, termasuk tokoh agama, guru bangsa, seniman, budayawan, jurnalis, pemred, dan aktivis.
Makna Sila Ketiga dan Penerapannya
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, yang terdiri dari lima pedoman penting bagi rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan bersama dan sebagai negara. Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara Indonesia, tetapi juga dianggap sebagai identitas bangsa, yang diwakili oleh lambang burung Garuda.
Burung Garuda melambangkan kekuatan dan warna emas pada burung Garuda melambangkan kemegahan atau kejayaan. Ini digunakan sebagai lambang negara untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Pada burung Garuda, terdapat lima ruang pada perisai yang mencerminkan simbol-simbol dasar negara Pancasila. Kelima simbol ini melambangkan setiap sila dalam Pancasila, seperti bintang, rantai emas, pohon beringin, kepala banteng, dan padi dengan kapas.
Setiap simbol tersebut merepresentasikan arti dari masing-masing sila Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Penting bagi rakyat Indonesia untuk memahami makna setiap sila tersebut agar nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
Berikut adalah penjelasan mengenai arti dan penerapan sila ketiga Pancasila, sebagaimana dikutip dari sumber-sumber beragam.
1. Simbol Persatuan
Pohon beringin adalah simbol dari sila ketiga Pancasila yang menyatakan "Persatuan Indonesia". Akarnya yang menjulur ke bawah diartikan sebagai tempat berteduh, menandakan Pancasila sebagai dasar negara yang memberikan perlindungan dan keamanan bagi bangsa Indonesia.
2. Perlambang Peneduh
Seperti pohon beringin yang memberikan teduh, Pancasila diibaratkan sebagai payung besar yang melindungi dan memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyat Indonesia.
3. Akar Tunggang yang Kuat
Akar tunggang pohon beringin melambangkan kekuatan persatuan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara memberikan fondasi yang kokoh untuk bersatu sebagai satu bangsa.
4. Sulur-sulur yang Berbeda
Sulur-sulur pada pohon beringin melambangkan keragaman suku, keturunan, dan agama di Indonesia. Meskipun berbeda-beda, namun seperti sulur-sulur tersebut, rakyat Indonesia tetap bersatu di bawah ideologi Pancasila.
5. Bersatu dalam Keberagaman
Pohon beringin memberi pesan bahwa meski berbeda latar belakang, suku, dan agama, kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia. Pancasila adalah ikatan kuat yang menyatukan kita semua.
Penerapan Sila Ketiga
Sila Ketiga Pancasila, yang merupakan Persatuan Indonesia, memiliki makna penting dalam membangun persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia. Sila ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan rasa memiliki terhadap negara.
Contoh penerapan Sila Ketiga Pancasila dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam kehidupan sosial, warga Indonesia berusaha untuk hidup berdampingan tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan.
Mereka saling menghargai dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama demi kemajuan bangsa. Penerapan Sila Ketiga juga dapat terlihat dalam konteks kehidupan politik, di mana partisipasi aktif dalam proses demokrasi dan pemilihan umum menjadi wujud nyata dari persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.
Dengan memahami makna Sila Ketiga Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan masyarakat Indonesia dapat terus memperkuat persatuan dan kesatuan, menciptakan harmoni dalam keragaman, dan bersama-sama membangun bangsa yang adil, makmur, dan beradab.
(rca)