Fakta-fakta Kegigihan Cawapres Mahfud MD yang Patut Diteladani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prof Mahfud MD yang diusung sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) , lahir di Madura pada tanggal 13 Mei 1957 dengan nama lengkap Mohammad Mahfud Mahmodin. Ia memiliki prestasi yang gemilang di bidang akademis dan karier politik di Indonesia.
Mahfud MD adalah individu yang dapat dikatakan memulai perjalanan hidupnya dari bawah. Kisah perjuangannya dalam mengejar pendidikan dan langkah-langkah kariernya memberikan inspirasi. Berikut adalah tiga fakta inspiratif mengenai Mahfud MD:
Mahfud tumbuh besar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mardhiyah di Pamekasan, Madura yang memiliki keterkaitan kultural dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Lingkungan di ponpes inilah yang membentuk latar belakang kenahdlatululamaan Mahfud MD.
Pada masa perkuliahannya, Mahfud secara aktif menulis artikel untuk diterbitkan di surat kabar umum sebagai upaya untuk mendukung biaya pendidikannya. Ia juga berhasil meraih berbagai beasiswa, termasuk beasiswa Rektor UII, beasiswa Yayasan Dharma Siswa Madura, dan beasiswa Yayasan Supersemar.
Setelah menyelesaikan program sarjana, Mahfud melanjutkan studi pascasarjana di UGM dengan mengambil program Magister Ilmu Politik. Selanjutnya, ia melanjutkan studi doktor dengan fokus pada Ilmu Hukum Tata Negara, yang berhasil diselesaikannya pada tahun 1993.
kiprahnya sebagai akademisi tidak berhenti di situ. Mahfud menjadi Dosen Tetap di Fakultas Hukum UII, dimulai dari posisinya sebagai asisten ahli, dan kemudian menjabat sebagai lektor madya.
Pencapaiannya sebagai lektor madya di UII melebihi banyak dosen dan senior di lingkungan tersebut. Setelah 12 tahun berkontribusi di sana, Mahfud akhirnya mencapai posisi Guru Besar Hukum Tata Negara di UII.
Setelah itu, ia melanjutkan karier politiknya dengan terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Pemilu 2004. Di DPR, ia menjabat di Komisi III dan menjadi Wakil Ketua Badan Legislasi hingga tahun 2008. Pada tahun 2008, Mahfud MD beralih ke dunia yudikatif sebagai Hakim Konstitusi di Mahkamah Konstitusi (MK) hingga tahun 2013.
Beberapa tahun kemudian, ia kembali ke eksekutif sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sejak tahun 2019 hingga saat ini di era pemerintahan Presiden Jokowi.
Bahkan, Mahfud berhasil menerima gelar adat “Ane Elake Imi Kereke Mimise Kai Kele Kuru Kai Aramauke Tamata Bokala Mei Maluku” yang berarti “Pemimpin Besar yang Jujur dan Berani, Pelindung Masyarakat Maluku,” pada Sabtu (28/10/2023).
Beberapa tokoh juga kerap kali menyebutkan Mahfud MD sebagai pribadi yang berjiwa ksatria dan jujur. Jenderal (Purn) AM Hendropriyono contohnya, yang menyebut Mahfud sebagai sosok yang pandai, bijaksana, jujur, dan pemberani.
Hendropriyono mengutarakan hal tersebut saat hadir dalam acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Taman Arum Udumbara, Jakarta Timur pada hari Sabtu (28/10/2023).
Kini, Mahfud MD tengan berjuang menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Beragam kisah perjuangan, jenjang karier, hingga karakternya menunjukkan bahwa ia memang pantas mendapatkan posisi tersebut.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Mahfud MD adalah individu yang dapat dikatakan memulai perjalanan hidupnya dari bawah. Kisah perjuangannya dalam mengejar pendidikan dan langkah-langkah kariernya memberikan inspirasi. Berikut adalah tiga fakta inspiratif mengenai Mahfud MD:
3 Fakta Inspiratif Mahfud MD
1. Riwayat Karier Pendidikan yang Luar Biasa
Dalam catatan pendidikannya, sebelum menempuh studi di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) dan jurusan Sastra Arab di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), Mahfud MD mengawali perjalanan pendidikannya sebagai santri.Baca Juga
Mahfud tumbuh besar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mardhiyah di Pamekasan, Madura yang memiliki keterkaitan kultural dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Lingkungan di ponpes inilah yang membentuk latar belakang kenahdlatululamaan Mahfud MD.
Pada masa perkuliahannya, Mahfud secara aktif menulis artikel untuk diterbitkan di surat kabar umum sebagai upaya untuk mendukung biaya pendidikannya. Ia juga berhasil meraih berbagai beasiswa, termasuk beasiswa Rektor UII, beasiswa Yayasan Dharma Siswa Madura, dan beasiswa Yayasan Supersemar.
Setelah menyelesaikan program sarjana, Mahfud melanjutkan studi pascasarjana di UGM dengan mengambil program Magister Ilmu Politik. Selanjutnya, ia melanjutkan studi doktor dengan fokus pada Ilmu Hukum Tata Negara, yang berhasil diselesaikannya pada tahun 1993.
kiprahnya sebagai akademisi tidak berhenti di situ. Mahfud menjadi Dosen Tetap di Fakultas Hukum UII, dimulai dari posisinya sebagai asisten ahli, dan kemudian menjabat sebagai lektor madya.
Pencapaiannya sebagai lektor madya di UII melebihi banyak dosen dan senior di lingkungan tersebut. Setelah 12 tahun berkontribusi di sana, Mahfud akhirnya mencapai posisi Guru Besar Hukum Tata Negara di UII.
2. Eksplorasi Konsep Trias Politika
Pengalaman Mahfud MD di bidang politik sangat luar biasa. Ia berhasil mengeksplorasi konsep trias politika dalam kariernya, suatu pencapaian yang langka bahkan dalam skala internasional. Awalnya, Mahfud MD memulai kariernya di pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan selama masa pemerintahan Gus Dur dari tahun 2000 hingga 2001.Setelah itu, ia melanjutkan karier politiknya dengan terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Pemilu 2004. Di DPR, ia menjabat di Komisi III dan menjadi Wakil Ketua Badan Legislasi hingga tahun 2008. Pada tahun 2008, Mahfud MD beralih ke dunia yudikatif sebagai Hakim Konstitusi di Mahkamah Konstitusi (MK) hingga tahun 2013.
Beberapa tahun kemudian, ia kembali ke eksekutif sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sejak tahun 2019 hingga saat ini di era pemerintahan Presiden Jokowi.
3. Tanpa Rasa Takut dalam Berkata-kata
Mahfud MD juga terkenal sebagai sosok yang berani menghadapi berbagai kasus hukum yang rumit. Reputasi Mahfud MD sudah terkenal ke penjuru Indonesia. Dari tokoh individu, hingga kelompok masyarakat adat, tidak ada yang tidak mengenal sosok Mahfud sebagai politisi yang berani.Bahkan, Mahfud berhasil menerima gelar adat “Ane Elake Imi Kereke Mimise Kai Kele Kuru Kai Aramauke Tamata Bokala Mei Maluku” yang berarti “Pemimpin Besar yang Jujur dan Berani, Pelindung Masyarakat Maluku,” pada Sabtu (28/10/2023).
Beberapa tokoh juga kerap kali menyebutkan Mahfud MD sebagai pribadi yang berjiwa ksatria dan jujur. Jenderal (Purn) AM Hendropriyono contohnya, yang menyebut Mahfud sebagai sosok yang pandai, bijaksana, jujur, dan pemberani.
Hendropriyono mengutarakan hal tersebut saat hadir dalam acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Taman Arum Udumbara, Jakarta Timur pada hari Sabtu (28/10/2023).
Kini, Mahfud MD tengan berjuang menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Beragam kisah perjuangan, jenjang karier, hingga karakternya menunjukkan bahwa ia memang pantas mendapatkan posisi tersebut.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(kri)