Wakil Ketua MPR Harap Negara Edukasi Anak Muda Terkait Penjajahan Israel di Palestina

Kamis, 09 November 2023 - 14:57 WIB
loading...
Wakil Ketua MPR Harap...
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta negara hadir memberikan pemahaman dan edukasi kepada generasi Milienial tentang penjajahan Israel terhadap Palestina. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) meminta negara hadir memberikan pemahaman dan edukasi kepada generasi Milienial tentang cita-cita Indonesia yang termaktub dalam pembukaan UUD 45. Hal itu penting agar generasi Milenial tidak terjebak pada permainan framing buzzer Israel yang kerap memojokkan Palestina dan Hamas.

Menurut HNW, penjajahan Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. “Negara harus hadir karena ini urusan kenegaraan, edukasinya, penyikapannya yang terbuka, negara perlu hadir dalam konteks memberikan pemahaman yang baik terkait sikap Indonesia. Di buka saja,” ujarnya pada podcast kanal youtube “Berisik” Kamis (9/11/2023).

“Padahal kalau kita kembali pada jati diri bangsa Indonesia, kita mengenal siklus 100 tahunan. Di mana 100 tahun yang lalu anak muda itu justru mempersiapkan Indonesia merdeka,” sambungnya.

Hal ini disampaikan HNW karena banyak generasi Milenial yang masih membela dan memuji Israel ketika negeri zionis itu melakukan serangan terhadap warga Gaza dan Palestina. Padahal, para pendiri bangsa Indonesia dan kaum elite Indonesia saat ini sangat lantang menyuarakan pengecaman karena kebiadaban Israel terhadap Palestina tersebut.



“Ini bagian dari keberhasilan Israel dan konco-konconya untuk menguasai media massa, media pemberitaan, bahkan kita dengar Israel memiliki buzzer yang melakukan propaganda,” katanya.

Namun demikian, politisi senior dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak khawatir dengan adanya buzzer peliharaan Israel. Sebab, Indonesia tidak akan pernah diam ketika Palestina terus dijajah. Indonesia tidak akan pernah membuka hubungan bilateral dengan Israel selama penjajahan terus dilakukan kepada Palestina.



“Kita diingatkan Bung Karno dengan pernyataan Jasmerah dan pada suatu ketika dalam satu diskusi para tokoh bertanya kenapa kita tidak membuka hubungan dengan Israel? Itu kan negara-negara Arab bikin hubungan juga tidak tertutup,” paparnya.

“Saya bilang kita warga negara Indonesia, kita punya Presiden Bung Karno. Bung Karno mengatakan dan diikuti oleh presiden-presiden berikutnya dia mengatakan selama kemerdekaan belum diberikan kepada Palestina maka selama itu pula Indonesia tidak membuka hubungan denga Israel,” tegasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1353 seconds (0.1#10.140)