Jokowi Minta Kampus Bebas dari Penyebaran Paham Antipancasila

Selasa, 26 September 2017 - 17:37 WIB
Jokowi Minta Kampus Bebas dari Penyebaran Paham Antipancasila
Jokowi Minta Kampus Bebas dari Penyebaran Paham Antipancasila
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, kemajuan teknologi membuka ruang menuju era keterbukaan informasi. Informasi itu dianggap sesuatu yang sangat mudah diperoleh masyarakat berikut dampak yang bakal ditimbulkannya.

Untuk itu Presiden Jokowi mengingatkan, agar keterbukaan mengakses informasi itu tak disalahartikan. Diakuinya, infiltrasi ideologi kerap disebarkan melalui kemajuan teknologi, seperti penggunaan media sosial (medsos).

"Sekarang ini telah terjadi infiltrasi ideologi yang ingin menggantikan Pancasila dan memecah belah kita," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara penutupan Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi se-Indonesia di Bali, Selasa (26/9/2017).

"Keterbukaan tidak bisa kita hindari, sehingga media sosial sangat terbuka bebas untuk infiltrasi yang tidak kita sadari," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurutnya, infiltrasi tersebut dilakukan dengan pendekatan terkini. Akibatnya, banyak dari kita yang lupa, bahwa sebenarnya Indonesia sudah punya ideologi yang mempersatukan yakni Pancasila.

"Banyak dari kita yang terbuai. Tadi saya bangga telah dideklarasikan oleh pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia yang bertekad untuk mempersatukan kita dalam NKRI, berpegang teguh dalam UUD 1945, dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika," tegas Jokowi.

Di hadapan para pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia itu, mantan wali kota Solo itu juga mengingatkan, perguruan tinggi adalah sumber pengetahuan dan pencerahan. Karenanya, berbahaya kalau perguruan tinggi dimanfaatkan segelintir pihak sebagai medan infiltrasi ideologi.

"Jangan sampai kampus-kampus menjadi lahan penyebaran ideologi antiPancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," ungkapnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0960 seconds (0.1#10.140)