5 Kontribusi Unpad dalam Penanganan Corona

Rabu, 05 Agustus 2020 - 22:44 WIB
loading...
5 Kontribusi Unpad dalam Penanganan Corona
Para ahli seluruh dunia saat ini masih berupaya untuk membuat vaksin ataupun alat yang bisa menanggulangi virus Corona (Covid-19), begitu juga dengan Unpad. Foto/SINDOnews/Yorri Farli
A A A
BANDUNG - Para ahli dari seluruh dunia saat ini masih berupaya untuk membuat vaksin ataupun alat yang bisa menanggulangi virus Corona (Covid-19). Universitas Padjadjaran (Unpad) pun tidak ketinggalan untuk ikut berkontribusi dalam penanggulangan Corona di Indonesia.

(Baca juga: Indonesia Peringkat 20 Kematian Covid-19 di Kawasan Asia)

Rektor Unpad Rina Indiastuti mengaku bangga karena kalangan akademisi di kampusnya turut serta memberikan berpartisipasi dalam penanganan virus Corona.

(Baca juga: Enam Kasus Baru, Total 1.264 WNI di Luar Negeri Terkonfirmasi Covid-19)

''Kita semua patut bangga karena dosen dan peneliti Unpad telah memberikan kontribusi nyata dalam penanganan pandemi Covid-19,'' katanya pada Wisuda Lulusan Gelombang III dan IV Tahun Akademik 2019/2020 melalui siaran pers, Rabu (5/8/2020).

Rina menyebutkan, kontribusi pertama kampusnya adalah membuat aplikasi Mawas Diri Covid-19 (Amari Covid-19) yang dapat membantu masyarakat melakukan pemeriksaan mandiri terkait risiko terpapar virus Corona.

Selain itu, adanya Laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL 2) dan Bio Safety Lecel 3 (BSL 3) Unpad yang difungsikan sebagai tempat pemeriksaan sampel Covid-19.

Unpad melalui Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK juga berkolaborasi dengan ITB mengembangkan ventilator portable 'Vent-I' sebagai alat bantu pernafasan pasien Covid-19.

Tidak hanya itu, Inovasi riset peneliti di Laboratorium Biomolekuler dan Bioinformatika Unpad berkolaborasi dengan industri menghasilkan alat tes deteksi CePAD berbasis antigen untuk mengetahui keberadaan virus Corona.

''Unpad menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang ditunjuk PT Bio Farma sebagai pelaksana uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia. Vaksin tersebut dikembangkan oleh perusahaan Sinovac Biotech, Tiongkok," ungkapnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)