Mutasi TNI, Penerbang Fighter Hawk 100/200 Gantikan Eks Ajudan SBY
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan rotasi, mutasi, dan promosi jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Kamis, 26 Oktober 2023. Mutasi TNI tersebut disebutkan dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang semakin kompleks dan dinamis.
Mutasi TNI ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/1223/X/2023 tanggal 26 Oktober 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Dalam SK tersebut, ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 36 Perwira Tinggi (Pati) TNI.
Rinciannya, 23 Pati TNI Angkatan Darat (AD), 7 Pati TNI Angkatan Laut (AL), dan 6 Pati TNI Angkatan Udara (AU). Nah, dari 6 Pati TNI AU tersebut, salah satunya adalah Marsekal Muda (Marsda) TNI Kustono yang digeser dari Tenaga Ahli Pengajar Bidang Hankam Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menjadi Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) Panglima TNI.
Jenderal Bintang 2 TNI AU ini dipromosikan menjadi Askomlek Panglima TNI menggantikan Marsda TNI Sri Pulung Dwatmastu yang digeser menjadi Pati Mabes TNI AU dalam rangka pensiun. Sri Pulung merupakan mantan ajudan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sri Pulung pernah menjabat ajudan Presiden SBY pada 2009-2012, yakni sebagai Adc Presiden Setmilpres Kepresidenan RI, Jakarta. Pria kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1965 ini menjadi ajudan SBY berbarengan dengan Laksamana Madya TNI (Purn) Amarulla Octavian yang kini menjabat Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), eks Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Rohman, dan Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Foto/Dok TNI
Foto/Dok Twitter Puspen TNI
Kustono adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1989 dan Penerbang Fighter Hawk 100/200. Karier militernya diawali dengan menjabat sebagai Kadisops Lanud Adi Sutjipto pada 2011.
Setelah itu, dia menjabat Komandan Lanud Supadio pada 2011-2012. Lalu, dia menjadi Dosen Penuntun (Dostun) Gol IV Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 2012.
Selanjutnya, Kustono digeser menjadi Asisten Operasi Kepala Staf Komando Pertahanan Udara Nasonal (Kaskohanudnas) pada 2014-2015. Kemudian, dia menjabat Direktur Pengkajian Strategis Operasi Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) pada 2015-2016.
Pada 2016-2018, Kustono menjabat Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I (Kosekhanudnas I) Jakarta menggantikan Marsma TNI Julexi Tambayong.
Setelahnya menjabat Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Udara (Kodiklatau) pada 2018-2019.
Selain itu, dia juga pernah menjabat Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Udara (Wadankodiklatau) pada 2019-2021.
Kustono juga pernah menjabat Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI pada 2021-2022, Pa Sahli Tk. III Bidang Jahpers Panglima TNI (2022-2023), dan Tenaga Ahli Pengajar Bidang Hankam Lemhannas pada 2023.
Mutasi TNI ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/1223/X/2023 tanggal 26 Oktober 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Dalam SK tersebut, ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 36 Perwira Tinggi (Pati) TNI.
Rinciannya, 23 Pati TNI Angkatan Darat (AD), 7 Pati TNI Angkatan Laut (AL), dan 6 Pati TNI Angkatan Udara (AU). Nah, dari 6 Pati TNI AU tersebut, salah satunya adalah Marsekal Muda (Marsda) TNI Kustono yang digeser dari Tenaga Ahli Pengajar Bidang Hankam Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menjadi Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) Panglima TNI.
Jenderal Bintang 2 TNI AU ini dipromosikan menjadi Askomlek Panglima TNI menggantikan Marsda TNI Sri Pulung Dwatmastu yang digeser menjadi Pati Mabes TNI AU dalam rangka pensiun. Sri Pulung merupakan mantan ajudan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sri Pulung pernah menjabat ajudan Presiden SBY pada 2009-2012, yakni sebagai Adc Presiden Setmilpres Kepresidenan RI, Jakarta. Pria kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1965 ini menjadi ajudan SBY berbarengan dengan Laksamana Madya TNI (Purn) Amarulla Octavian yang kini menjabat Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), eks Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Rohman, dan Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Foto/Dok TNI
Profil Marsda TNI Kustono
Foto/Dok Twitter Puspen TNI
Kustono adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1989 dan Penerbang Fighter Hawk 100/200. Karier militernya diawali dengan menjabat sebagai Kadisops Lanud Adi Sutjipto pada 2011.
Setelah itu, dia menjabat Komandan Lanud Supadio pada 2011-2012. Lalu, dia menjadi Dosen Penuntun (Dostun) Gol IV Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 2012.
Selanjutnya, Kustono digeser menjadi Asisten Operasi Kepala Staf Komando Pertahanan Udara Nasonal (Kaskohanudnas) pada 2014-2015. Kemudian, dia menjabat Direktur Pengkajian Strategis Operasi Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) pada 2015-2016.
Pada 2016-2018, Kustono menjabat Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I (Kosekhanudnas I) Jakarta menggantikan Marsma TNI Julexi Tambayong.
Setelahnya menjabat Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Udara (Kodiklatau) pada 2018-2019.
Selain itu, dia juga pernah menjabat Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Udara (Wadankodiklatau) pada 2019-2021.
Kustono juga pernah menjabat Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI pada 2021-2022, Pa Sahli Tk. III Bidang Jahpers Panglima TNI (2022-2023), dan Tenaga Ahli Pengajar Bidang Hankam Lemhannas pada 2023.
(rca)