2 Terduga Teroris Ditangkap di Sukabumi, Perindo: Jaga Kondusivitas Jelang Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Abdul Khaliq Ahmad mengapresiasi penangkapan dua terduga teroris di Sukabumi beberapa waktu yang lalu. Tindakan tersebut penting guna memberikan rasa damai kepada masyarakat jelang Pemilu 2024.
"Saya kira ini harus terus dilakukan oleh pihak kepolisian agar masyarakat tetap dalam kondisi yang damai dan kemudian bisa melakukan aktivitas sebagai mana biasa, terutama menjelang pelaksanaan Pemilu 2024," kata Khaliq, Senin (30/10/2023).
Bacaleg DPR RI Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) ini menyebut penangkapan terduga teroris bukan tindakan yang dapat mencegah tindakan intoleransi dan radikalisme di masyarakat. Menurutnya, potensi terjadinya terorisme di Indonesia tentu banyak hal yang harus dilakukan.
Seperti kewaspadaan terhadap gerakan radikal dan intoleran yang menjadi sumber terorisme harus terus dilakukan oleh pemerintah dan juga semua elemen bangsa. Terutama isu-isu yang dimanfaatkan yaitu isu-isu keagamaan menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Kemudian, pembinaan terhadap kelompok-kelompok muda Milenial dan Gen Z, perlu juga mendapat perhatian khusus dan diarahkan pada kegiatan-kegiatan positif produktif dan edukatif.
"Dari yang ditangkap Densus 88 terduga pelaku terorisme termasuk yang ditangkap baru-baru ini di Sukabumi, usianya baru 20 tahunan," ujar politikus Partai Perindo -- berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu.
Khaliq melanjutkan, media sosial yang bebas tanpa kendali juga merupakan bagian dari salah satu potensi yang dapat menyuburkan gerakan radikal dan intoleran melalui penyebaran fitnah, hoaks dan ujaran kebencian.
Untuk itu, Abdul Khaliq berharap Menkominfo, BNPT, serta instansi lainnya bersama kekuatan masyarakat perlu terus memantau pergerakan media sosial dan juga perlu memberikan rambu-rambu yang bisa mencegah terjadinya tindakan yang mengarah pada terorisme.
"Saya kira ini harus terus dilakukan oleh pihak kepolisian agar masyarakat tetap dalam kondisi yang damai dan kemudian bisa melakukan aktivitas sebagai mana biasa, terutama menjelang pelaksanaan Pemilu 2024," kata Khaliq, Senin (30/10/2023).
Bacaleg DPR RI Dapil Jawa Barat II (Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat) ini menyebut penangkapan terduga teroris bukan tindakan yang dapat mencegah tindakan intoleransi dan radikalisme di masyarakat. Menurutnya, potensi terjadinya terorisme di Indonesia tentu banyak hal yang harus dilakukan.
Seperti kewaspadaan terhadap gerakan radikal dan intoleran yang menjadi sumber terorisme harus terus dilakukan oleh pemerintah dan juga semua elemen bangsa. Terutama isu-isu yang dimanfaatkan yaitu isu-isu keagamaan menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Kemudian, pembinaan terhadap kelompok-kelompok muda Milenial dan Gen Z, perlu juga mendapat perhatian khusus dan diarahkan pada kegiatan-kegiatan positif produktif dan edukatif.
"Dari yang ditangkap Densus 88 terduga pelaku terorisme termasuk yang ditangkap baru-baru ini di Sukabumi, usianya baru 20 tahunan," ujar politikus Partai Perindo -- berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu.
Khaliq melanjutkan, media sosial yang bebas tanpa kendali juga merupakan bagian dari salah satu potensi yang dapat menyuburkan gerakan radikal dan intoleran melalui penyebaran fitnah, hoaks dan ujaran kebencian.
Untuk itu, Abdul Khaliq berharap Menkominfo, BNPT, serta instansi lainnya bersama kekuatan masyarakat perlu terus memantau pergerakan media sosial dan juga perlu memberikan rambu-rambu yang bisa mencegah terjadinya tindakan yang mengarah pada terorisme.