Santri Perlu Dibekali Keterampilan Teknologi untuk Kawal NKRI

Rabu, 25 Oktober 2023 - 20:22 WIB
loading...
A A A
Terkait meningkatnya eskalasi konflik Palestina-Israel, pemerintah perlu mewaspadai adanya penumpang gelap yang biasanya memanfaatkan konflik politik dengan framing agama. Konflik ini sangat kompleks dan rumit, sehingga terkadang sulit bagi kalangan awam untuk membedakan apakah ini murni konflik agama atau sebenarnya konflik politik.

"Kompleksitas masalah ini menempatkan ikhtiar-ikhtiar untuk mencari resolusi konflik pada posisi yang tidak mudah, karena usaha-usaha menjelaskan konflik sebagai konflik politik lebih mudah dicurigai dan dituduh pro-zionis," ujar Kiai Hodri.

Ia mengingatkan demi mencari resolusi konflik, bangsa Indonesia harus kembali pada pesan luhur agama, yakni untuk mewujudkan perdamaian. Musuh agama dan ancaman yang sebenarnya adalah kezaliman terhadap kemanusiaan.

"Dengan demikian, kita perlu mengurai konflik ini dengan pendekatan kemanusiaan, perdamaian, dan agama sebagai rujukan moral dalam usaha memahami konflik yang ada dan terus berusaha mencari jalan keluar atas masalah yang terjadi," katanya.

Kiai Hodri berharap para santri Indonesia dapat merekontekstualisasi semangat jihad yang diharapkan dapat berkontribusi bagi kemajuan NKRI di masa yang akan datang.

"Sesuai dengan makna jihad itu sendiri, para santri perlu melaksanakannya secara kontekstual dan sesuai dengan konteksnya. Jihad di masa perang adalah dengan mengangkat senjata. Jihad saat ini adalah dengan memiliki kesungguhan dalam belajar dan meningkatkan kompetensi diri, berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat serta memberikan sumbangsihnya bagi pesantren, NU, bangsa, dan negara," kata Kiai Hodri.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2115 seconds (0.1#10.140)