Marak Kasus Perundungan di Sekolah, Tommy Tjokro Singgung Plus Minus Medsos

Selasa, 24 Oktober 2023 - 16:32 WIB
loading...
Marak Kasus Perundungan di Sekolah, Tommy Tjokro Singgung Plus Minus Medsos
Bacaleg DPR RI Dapil DKI Jakarta III Partai Perindo Tjokro Utomo, B.Bus (Tommy Tjokro) prihatin dengan kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah di Indonesia belakangan ini. Foto/Tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Bacaleg DPR RI Dapil DKI Jakarta III Partai Perindo Tjokro Utomo, B.Bus prihatin dengan kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah di Indonesia belakangan ini. Meski aturan mengenai perundungan anak sudah ada, tak membuat menurunnya tingkat perundungan yang terjadi.

"Jadi artinya sistemnya sudah ada. Tapi pertanyaannya apakah ini membantu atau menurunkan level perundungan yang ada di sekolah? Jawabannya belum," kata Tommy Tjokro, sapaan akrabnya dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk 'Indonesia Darurat Perundungan di Sekolah, Solusinya Bagaimana?'.

Tommy melanjutkan, saat ini peran media sosial (medsos) dalam penyebaran informasi kepada publik sangat penting dalam mengungkap kasus perundungan. Bahkan, berkat peran medsos para penegak hukum bergerak cepat menindak para pelaku.

"Medsos ini ada plus minusnya. Pertama mempercepat penerapan hukuman, atau penindakan karena netizen jadi watchdog. Tapi minusnya adalah khawatirnya video-video kekerasan ini justru menjadi inspirasi. Karena ini terbuka di medsos, mereka (para siswa) melihat video pemukulan itu sudah biasa, kalau enggak suka main pukul," ucap dia.

Tommy menambahkan, hal ini harus dicegah dengan meningkatkan peran guru di sekolah maupun orang tua siswa di lingkungan rumah. Para orang tua diminta untuk terus memantau pergerakan buah hatinya agar tidak terjerumus oleh hal-hal negatif.

"Satu hal yang lebih penting lagi soal hukum adalah korban. Jadi bagaimana hukum ini melindungi korban (perundungan), sekolah juga melindungi korban, dan orang tua memerhatikan anaknya sebagai korban," kata dia.

"Karena menurut yang saya baca dari psikolog, korban ini juga bisa dari dua sisi juga. Satu, ketika menjadi korban, dia menjadi orang yang tertindas, stres, dan mempengaruhi sosial skillnya dia. Kedua, bisa jadi pelaku yang berikutnya, dia bisa jadi punya dendam dan segala macem. Nah ini harus dihindari," pungkas Tommy.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1548 seconds (0.1#10.140)