Kapten Sanjoto, Saksi Hidup yang Jadi Penguji SIM Jenderal Ahmad Yani
loading...
A
A
A
Baca Juga
Sanjoto menjadi penguji SIM militer Ahmad Yani, yang ternyata belum memiliki SIM saat menjadi komandan Banteng Raiders. Sanjoto menguji kemampuan mengemudi Ahmad Yani dengan mobil jeep di jalanan berlubang dan berbatu.
Ahmad Yani lulus ujian SIM militer dengan baik dan mendapat SIM dari Sanjoto. Tanpanya, mungkin Ahmad Yani tidak akan mempunyai SIM Militer atau Rebues, nama yang dikenal pada saat itu.
Setelah itu, Sanjoto kemudian dipindah tugaskan ke wilayah Kalimantan untuk mengikuti Operasi Dwikora. Namun, Sanjoto nampaknya masih dikenal sang jenderal karena satu-satunya tentara yang menggunakan kacamata tebal alias belor.
Melalui ajudannya, Ahmad Yani pun memanggil Sanjoto dan mengenalkan ke pada hadirin bahwa Sanjoto adalah prajurit yang berjasa padanya. Terutama ketika ia berusaha untuk membantunya membuat SIM.
Jenderal Ahmad Yani kemudian bertanya kepada Sanjoto kemauannya apa. Namun ternyata, Sanjoto ingin dipulangkan ke Jawa karena sudah lama bertugas di wilayah Kalimantan sebagai Polisi Militer.
Oleh Ahmad Yani, ia pun direkomendasikan pulang ke Jawa dan diberi surat kenaikan pangkat menjadi Sersan Mayor. Karena saat itu, dirinya belum lama naik pangkat dari Sersan Satu menjadi Sersan Kepala.
Sementara itu, Sanjoto pensiun dari TNI pada tahun 1965 dengan pangkat kapten CPM (polisi militer). Dia mendapat beberapa penghargaan dari negara, seperti Bintang Sewindu dan Bintang Gerilya yang langsung diberikan dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno.
Kapten Sanjoto juga mendapat penghormatan dari TNI AD sebagai salah satu cikal bakal TNI atau anggota TNI pertama kali pada masa pembentukan saat perang kemerdekaan RI.
(okt)