Organisasi Sayap Gerindra Tagih Bareskrim Usut Kasus Viktor Laiskodat

Rabu, 09 Agustus 2017 - 09:33 WIB
Organisasi Sayap Gerindra Tagih Bareskrim Usut Kasus Viktor Laiskodat
Organisasi Sayap Gerindra Tagih Bareskrim Usut Kasus Viktor Laiskodat
A A A
JAKARTA - Organisasi sayap Partai Gerindra, Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) mendesak Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri menindaklanjuti sejumlah laporan terhadap Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL). Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR itu dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) atas pidatonya di Nusa Tenggara Timur (NTT), 1 Agustus 2017.

Ketua Umum Satria, M Nizar Zahro mengatakan, pemikiran Viktor Bungtilu Laiskodat terlalu sempit. Viktor Bungtilu Laiskodat dalam pidatonya menyebut partai yang tidak mendukung Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Ormas merupakan pendukung khilafah.

"Bareskrim Polri harus segera menindaklanjuti laporan dari beberapa elemen parpol atas tindakan Viktor Bungtilu Laiskodat, agar ke depan tindakan yang sangat berbahaya ini tidak diulangi lagi oleh siapa pun," ujar Nizar dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Rabu (9/8/2017).

Dia menyarankan, Viktor Bungtilu Laiskodat seharusnya belajar terlebih dahulu tentang konsep khilafah, sebelum melontarkan tuduhan yang tidak berdasar. Padahal, kata dia mayoritas umat muslim pesimis akan lahirnya pemerintahan khilafah di era modern ini, di mana saat ini masing-masing umat Islam sudah bernaung di bawah pemerintahan negara yang tersebar di seluruh dunia.

"Sehingga kemunculan wacana khilafah sejatinya merupakan gerakan utopis yang sangat sulit terwujud," ucapnya. (Baca: Polisi Diminta Jangan Tunggu Kasus Viktor seperti Ahok)

Dia menerangkan, dalam Islam, konsep khilafah muncul sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, berturut-turut. Dia menyebutkan yang terpilih menjadi khalifah adalah Abu Bakar As-Shidiq (632 M-634 M), Umar bin Khattab (634 M-644 M), Usman bin Affan (644 M – 656 M) dan Ali bin Abi Thalib (656 M – 661 M).

"Hingga hari ini model pemerintahan khilafah belum pernah muncul lagi, dan memang sangat sulit sekali untuk kembali melahirkan khilafah. Bahkan usaha ini bisa dibilang sangat mustahil," terangnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4655 seconds (0.1#10.140)