Jelang Putusan Gugatan Usia Capres-Cawapres, Hakim MK Diminta Dengar Keresahan Rakyat

Senin, 16 Oktober 2023 - 09:45 WIB
loading...
Jelang Putusan Gugatan Usia Capres-Cawapres, Hakim MK Diminta Dengar Keresahan Rakyat
MK akan menggelar sidang pembacaan putusan beberapa perkara terkait batas usia capres dan cawapres di Pilpres 2024 pada hari ini, Senin (16/10/2023). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) akan menggelar sidang pembacaan putusan beberapa perkara terkait batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 pada hari ini, Senin (16/10/2023).

Mantan Kepala Sekretariat Direktorat Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin (2019), Jay Octa meminta agar para hakim MK mendengar keresahan yang sekarang menggema di masyarakat, sebelum mengambil keputusan.



“Kemarahan sudah merebak di mana-mana, apakah para hakim Mahkamah Konstiusi tidak mendengarnya?” ujar Jay Octa dalam keterangannya, Senin (16/10/2023).

Jay mengatakan jika MK akhirnya menerima gugatan tersebut maka akan menguntungkan salah satu Bacapres yakni Prabowo Subianto. Prabowo, katanya, akan diuntungkan dan dapat menggaet cawapres muda yang saat ini santer terdengar Gibran Rakabuming Raka.

“Kalau sampai MK membuka pintu bagi Gibran untuk melenggang menjadi cawapres, dunia hukum kita sudah jungkir balik. Hukum yang mengabdi pada penguasa dan merusak tatanan demokrasi,” kata Jay.

Apalagi jika Presiden Jokowi tidak merespons dan dianggap merestui putusan tersebut, kata Jay, tudingan banyak pihak bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu haus kekuasaan tak terbantahkan.

“Apa yang disebut-sebut Jokowi akan membangun dinasti politik tak bisa disanggah lagi,” kata Jay.

Dia pun menyayangkan Jokowi yang hampir sepuluh tahun bekerja sepenuh hati untuk kemajuan Indonesia harus mengakhiri masa jabatannya dengan menyedihkan.

“Kita semua bangga dengan kinerja Jokowi selama ini. Namun sayangnya ia tidak bisa soft landing, karena tak kuat melawaan godaan kekuasaan, untuk membagun dinasti politik,” jelas dia.

Jay juga mengaku kecewa karena Jokowi belakangan dianggap telah berubah terutama dalam hal demokratisasi.



"Kami kecewa karena dukungan yang selama ini kami berikan dikhianati. Demi melanggengkan kekuasaan dia menggunakan cara melebihi cara-cara Orde Baru. Ini merusak semangat perjuangan Reformasi,” tutupnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)