Alasan Polisi Sulit Sempurnakan Sketsa Terduga Lain Kasus Novel

Kamis, 03 Agustus 2017 - 08:53 WIB
Alasan Polisi Sulit Sempurnakan Sketsa Terduga Lain Kasus Novel
Alasan Polisi Sulit Sempurnakan Sketsa Terduga Lain Kasus Novel
A A A
JAKARTA - Polisi masih kesulitan dalam menyempurnakan sketsa wajah pelaku lain dalam kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Pasalnya, Polda Metro Jaya sebelumnya menyebut ada tiga sketsa terduga pelaku penyerang Novel. Namun, saat ini, baru satu sketsa wajah terduga pelaku yang dirilis langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul, menuturkan sisa sketsa wajah terduga pelaku lainnya masih terus dilakukan proses penyempurnaan.

Martinus menyebut bahwa dalam proses pembuatan sketsa wajah itu, penyidik selalu mencocokkan dengan para saksi dan barang bukti lainnya.

"Karena setiap sketsa itu ditampilkan pada saksi lain, benar tidak ciri-cirinya seperti ini. Kemudian para saksi misalnya bilang 'tambah ini Pak', maka penyidik akan cek lagi," ujar Martinus di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu 2 Agustus 2017.

Saat ini sketsa wajah pelaku lainnya, kata Martinus, telah dibawa ke Australia untuk dilakukan proses identifikasi karena negeri Kangguru itu dinilai memiliki peralatan yang lebih canggih.

Dalam pengungkapan kasus yang menjadi misteri selama hampir 100 hari ini, Martinus meminta kepercayaan masyarakat bahwa tujuan akhir dari upaya yang dilakukan polisi dalam kasus ini adalah menangkap pelaku dan mengungkap secara tuntas kasus teror yang menimpa Novel.

Upaya itu, Martinus mengungkapkan telah dilakukan penyidik dalam bentuk taktik, teknik dan strategi yang sudah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. "Tentu berdasarkan hukum dan teknik dan taktik yang ada di kepolisian. Seperti mencocockkan sketsa dan CCTV karena ini bagian dari upaya Polri untuk ungkap ini," imbuh dia.

Sebelumnya, lantaran tak kunjung terungkap, Presiden Jokowi dengan tegas mengeluarkan instruksi kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk segera mengungkap kasus teror Novel Baswedan yang hingga saat ini masih belum menemukan titik terang.

Usai pertemuan itu, Tito merilis satu buah sketsa wajah yang diduga kuat merupakan salah satu pelaku aksi teror tersebut. Meskipun hal itu baru dilakukan setelah lebih dari 100 hari dari kejadian. Adapun ciri-cirinya adalah, seorang pria berkulit sawo matang dengan rambut ikal keriting dan tinggi badan sekira 1,67 me‎ter.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5500 seconds (0.1#10.140)