Jelang Pemilu 2024, IKAPII Imbau Masyarakat Cerdas Pilih Calon Pemimpin

Jum'at, 13 Oktober 2023 - 00:56 WIB
loading...
Jelang Pemilu 2024,...
Jelang Pemilu 2024, masyarakat diimbau memahami karakter calon pemimpin. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Jelang Pemilu 2024, masyarakat Indonesia harus cerdas dalam menentukan dan memilih calon presiden dan wakil presiden. Pasalnya, jika salah dalam memilih, Indonesia bakal mengalami kemunduran.

Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) Fauka Noor Farid mengatakan, jika Indonesia ingin menjadi negara yang kuat dan dihargai bangsa lain, maka para pemilih cerdas memilih pemimpin.

"Sebentar lagi Indonesia akan dihadapkan dengan Pilpres 2024. Jika masyarakat Indonesia salah memilih maka kemungkinan yang terjadi kita mengalami kemunduran," ujar Noor, Kamis (12/10/2023).



Noor mengatakan, para pemilih juga harus mengetahui karakter sosok pemimpin yang cerdas dan ahli strategi baik dari politik, ekonomi, sosial hingga ahli militer. ”Jadi, yang dibutuhkan bangsa ini bukan calon pemimpin yang pencitraan, tapi ahli strategi dalam semua aspek, baik ekonomi maupun militer," jelas Noor.

Pemimpin yang memiliki kemampuan dalam strategi ekonomi dan strategi militer sangat diperlukan bangsa Indonesia untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara. ”Untuk menjadi negara berkembang dan memiliki potensi, kita butuh pemimpin yang memahami strategi ekonomi yang baik dan strategi militer," ucapnya.



Pakar Intelijen ini juga mengingatkan, saat ini Indonesia merupakan negara yang disegani bangsa Asia Tenggara karena kekuatan prajurit militernya berada di urutan teratas meski anggaran alutsista yang belum memadai. ”Saat ini militer kita terkuat di Asia Tenggara. Meski anggaran alutsista kita masih di bawah Singapura,” jelas Noor.

Tak hanya itu, lanjut Noor, masyarakat juga harus mencari sosok pemimpin yang bisa memajukan UMKM baik mikro maupun makro serta melindungi pada petani. Selain itu, lanjutnya, pemimpin harus bisa menjaga ketahanan pangan, terlebih Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar. "Karena kekuatan potensi pangan akan mempermudah kita dalam berbicara luas di bidang ekonomi internasional," pungkasnya
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1287 seconds (0.1#10.140)