Mengenal Sosok Ayah Ganjar Pranowo, Perwira Polisi yang Terlibat Penumpasan PRRI

JAKARTA - Mengenal siapa sosok ayah Ganjar Pranowo dan apa pekerjaannya menarik untuk diketahui masyarakat. Pasalnya, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut mencalonkan diri sebagai Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini menarik perhatian masyarakat untuk lebih mengenal sosok capres yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Baca juga: Duet Ganjar-Andika Perkasa Dinilai Kombinasi Tepat di Pilpres 2024

Karena masyarakat perlu tahu betul latar belakang dari calon presiden yang akan memimpin Indonesia. Jangan sampai calon presiden mempunyai latar belakang kelam dan beberapa catatan buruk, termasuk kejelasan asal usul keluarganya.

Ganjar Pranowo dideklarasikan sebagai capres oleh PDIP di Istana Batutulis, Jawa Barat, pada Jumat 21 April 2023. Saat pengumuman Ganjar Pranowo jadi capres, deklarasi itu turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta petinggi PDIP seperti Bendahara umum PDIP Olly Dondokambey, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan Seskab Pramono Anung.

Ganjar Pranowo lahir dari keluarga sederhana di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Karanganyar dari ayah yang bernama Parmudji Pramudi Wiryo dan ibu bernama Sri Suparni.

Ayah Ganjar Pranowo adalah seorang polisi dan pernah ditugaskan dalam operasi penumpasan gerakan PRRI di Kawasan Sumatra Tengah (Sumatra Barat, Riau, dan Jambi sekarang). Asal usul pemberian nama “Pri” kepada tiga saudaranya lantaran sang ayah pernah tiga kali ikut bergabung di medan operasi penumpasan PRRI.

Jiwa kepemimpinan pria berambut putih tersebut sudah ada sejak masih kecil. Masa kecil Ganjar Pranowo sempat berpindah-pindah tempat. Hal ini dilakukan karena ikut tugas dinas ayahnya. Karena itulah ia sempat berpindah pindah sekolah di beberapa daerah.

Pada saat SMP, keluarga Ganjar harus pindah ke daerah Kutoarjo dan ia ikut bersekolah di SMP Negeri 1 Kutoarjo (sekarang SMP Negeri 3 Purworejo). Lalu pada saat ia SMA, Ganjar pindah ke Yogyakarta dan mulai bersekolah di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Di saat SMA, Ganjar aktif dalam kegiatan kepramukaan atau Dewan Ambalan.

Menjelang lulus SMA di tahun 1980, ayah Ganjar pensiun sebagai polisi. Untuk menyambung hidup keluarga, ibunya membuka warung kelontong. Ganjar turut untuk membantu perekonomian keluarga dengan menjual bensin di pinggir jalan.

Ayah Ganjar Pranowo tutup usia pada Senin 3 April 2017 pukul 09.15 WIB. Beliau meninggal pada usia 87 tahun karena sakit. Kabar duka itu diterima oleh Ganjar Pranowo saat ia baru saja tiba di Semarang untuk menghadiri acara Kunjungan Kerja Badan Anggaran DPR RI di Gradhika Bhakti Praja.

Setelah mengetahui kabar itu, Ganjar langsung izin berpamitan dan menjemput istrinya Siti Atikoh yang sedang menerima Tim Evaluasi Pelaksana Terbaik Tingkat Nasional HKG-PKK-KKBPK-Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2017 lalu di Aula Gedung PKK, untuk pergi ke rumah duka di Jalan Kantor Pos 10 A RT 01 RW 08 Semawung Daleman Kutoarjo, Purworejo.

Selama ayahnya dirawat, mantan orang nomor satu di Jawa Tengah itu seringkali menjenguk di tengah kesibukannya ketika menjabat menjadi Gubernur. Terakhir, Ganjar menemani sang ayah pada Sabtu 1 April-Minggu 2 April, tepat sehari sebelumnya.

Baca juga:Berkunjung ke Pesantren di Ciamis, Ganjar Pranowo Didoakan Ulama dan Ribuan Santri

Sekitar pagi hari pukul 06.00 WIB, Ganjar baru saja kembali ke Semarang. Tetapi ketika ia baru tiba, dia menerima kabar duka itu dari keluarga.