Dewas KPK Buka Suara soal Kabar Polda Metro Selidiki Dugaan Pemerasan Kasus Kementan

Kamis, 05 Oktober 2023 - 12:32 WIB
loading...
Dewas KPK Buka Suara...
Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris menyatakan belum mengetahui adanya kabar Polda Metro Jaya menyelidiki kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam penanganan kasus di Kementan. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi ( Dewas KPK ) menyatakan belum mengetahui adanya kabar Polda Metro Jaya menyelidiki kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam penanganan kasus di Kementerian Pertanian (Kementan). Sejauh ini belum ada laporan yang diterima Dewas terkait kasus tersebut.

"Saya belum tahu, belum ada laporan ke Dewas terkait dugaan pemerasan," kata Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris saat dikonfirmasi, Kamis (5/10/2023).

Hal serupa juga disampaikan anggota Dewas KPK lainnya, Albertina Ho. Menurutnya, ia baru mengetahui adanya dugaan pemerasan dalam penanganan kasus di Kementan dari pemberitaan media.



"Saya pribadi baru tahu dari berita," ujar Albertina.

Senada dengan Syamsuddin Haris, Albertina pun mengaku pihaknya belum menerima laporan tentang hal yang dimaksud.

"Dewas belum terima info ini," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron enggan mengomentari kabar penyelidikan dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam penanganan kasus di Kementerian Pertanian (Kementan) oleh Polda Metro Jaya.

"Saya tidak tahu," kata Ghufron saat dikonfirmasi, Kamis (5/10/2023).

Senada juga disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, Rabu (4/10/2023) malam. Ia enggan berkomentar mengenai kabar tersebut.



Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo menyarankan bertanya langsung kepada Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

"Silakan tanya ke Dir (Direktur)," kata Trunoyudo saat dikonfirmasi MNC Portal.

Saat dikonfirmasi ke Kombes Ade Safri, juga enggan menjawab pertanyaan terkait hal tersebut. Ade terburu-buru meninggalkan awak media dengan alasan sedang ada kegiatan. "Ada giat, ada giat. Ada kegiatan," kata Ade sambil berlalu.

MNC Portal juga sudah berupaya mengonfirmasi Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri maupun para pimpinan ihwal dugaan pemerasan tersebut. Namun Ali maupun Ketua KPK Firli Bahuri dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, belum ada yang merespons.

Untuk diketahui, beredar dua salinan surat panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya terhadap ajudan dan sopir SYL. Surat tersebut ditujukan kepada Panji Harianto yang merupakan ajudan SYL dan Heri sebagai sopir.

Kedua surat tersebut bertanggal 25 Agustus 2023. Tertulis bahwa keduanya diminta hadir untuk memberikan keterangan pada 28 Agustus 2023 di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.

Keterangan keduanya diperlukan untuk kepentingan penyelidikan dugaan tindak pidana pemerasan yang diduga dilakukan oleh pimpinan KPK dalam penanganan perkara korupsi di Kementan.

Mentan Syahrul Yasin Limpo disebut akan mendatangi Polda Metro Jaya hari ini sebelum bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, siang nanti. Hal itu diketahui dari agenda SYL yang beredar di publik. SYL diagendakan mendatangi Polda Metro Jaya sekitar pukul 11.00 WIB. Selanjutnya SYL akan menuju Istana Negara menemui Presiden Jokowi sekitar pukul 14.00 WIB.

Kuasa hukum SYL Febri Diansyah saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui secara pasti agenda kliennya tersebut. Ia juga belum bisa memastikan jam berapa kliennya datang ke Istana Negara bertemu Presiden Jokowi.

Disinggung apakah kedatangan kliennya itu berkaitan dengan beredarnya surat pemanggilan pemeriksaan ajudan dan sopir SYL, Febri juga tidak mengetahui secara pasti.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)