Ngantor ke Kementan, Syahrul Yasin Limpo: Assalamu'alaikum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) tiba di Kantor Kementerian Pertanian ( Kementan ) setelah kunjungan kerja panjang di Eropa sejak akhir September 2023. Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo dikabarkan telah berstatus tersangka dugaan korupsi di lingkungan Kementan.
Pantauan MNC Portal, Mentan Syahrul Yasin Limpo mulai memasuki kawasan Gedung A Kementan sekitar pukul 10.20 WIB. Tanpa memberikan pernyataan, Mentan hanya melontarkan senyuman kepada awak media.
Mentan tidak tampak didampingi para pejabat eselon satu. Ia seorang diri memasuki Gedung A, dan hanya disambut oleh petugas Keamanan serta beberapa ASN yang ada di Gedung A.
"Assalamualaikum," sapa Syahrul Yasin Limpo kepada awak media.
Sebelumnya, kuasa hukum Syahrul yasin Limpo, Febri Diansyah mengabarkan agenda kliennya hari ini diawali dengan mengunjungi Kantor Pusat Kementan. Setelah itu dilanjutkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Febri belum bisa menyampaikan secara detail tujuan dan maksud dari pertemuan tersebut. "Tadi yang disampaikan ke kami adalah besok akan menghadap bapak presiden ke istana, jadi itu yang baru bisa kami konfirmasi dan kami sampaikan hari ini," katanya.
Sebelumnya, KPK dikabarkan telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka sejumlah kasus dugaan korupsi di Kementan. Ketiganya adalah Mentan Syahrul Yasin Limpo, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, serta Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta.
"Ya sudah jadi tersangka," kata sumber saat dikonfirmasi soal penetapan tersangka ketiganya, Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri menjawab diplomatis saat dikonfirmasi soal penetapan tersangka tersebut. Ali menerangkan pihaknya saat ini masih mengumpulkan alat bukti untuk menguatkan kasus yang sedang disidik. Pengumpulan alat bukti tersebut dilakukan salah satunya lewat proses penggeledahan.
Salah satu lokasi yang digeledah yakni rumah dinas Syahrul Yasin Limpo di Jalan Widya Chandra V, Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam penggeledahan selama kurang lebih 20 jam, tim penyidik KPK menemukan uang Rp30 miliar yang terdiri dari mata uang asing dan rupiah. Selain uang, tim penyidik KPK juga menemukan sebanyak 12 senjata api di rumah dinas Mentan.
Pantauan MNC Portal, Mentan Syahrul Yasin Limpo mulai memasuki kawasan Gedung A Kementan sekitar pukul 10.20 WIB. Tanpa memberikan pernyataan, Mentan hanya melontarkan senyuman kepada awak media.
Mentan tidak tampak didampingi para pejabat eselon satu. Ia seorang diri memasuki Gedung A, dan hanya disambut oleh petugas Keamanan serta beberapa ASN yang ada di Gedung A.
"Assalamualaikum," sapa Syahrul Yasin Limpo kepada awak media.
Sebelumnya, kuasa hukum Syahrul yasin Limpo, Febri Diansyah mengabarkan agenda kliennya hari ini diawali dengan mengunjungi Kantor Pusat Kementan. Setelah itu dilanjutkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Febri belum bisa menyampaikan secara detail tujuan dan maksud dari pertemuan tersebut. "Tadi yang disampaikan ke kami adalah besok akan menghadap bapak presiden ke istana, jadi itu yang baru bisa kami konfirmasi dan kami sampaikan hari ini," katanya.
Sebelumnya, KPK dikabarkan telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka sejumlah kasus dugaan korupsi di Kementan. Ketiganya adalah Mentan Syahrul Yasin Limpo, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono, serta Direktur Alat Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta.
"Ya sudah jadi tersangka," kata sumber saat dikonfirmasi soal penetapan tersangka ketiganya, Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri menjawab diplomatis saat dikonfirmasi soal penetapan tersangka tersebut. Ali menerangkan pihaknya saat ini masih mengumpulkan alat bukti untuk menguatkan kasus yang sedang disidik. Pengumpulan alat bukti tersebut dilakukan salah satunya lewat proses penggeledahan.
Salah satu lokasi yang digeledah yakni rumah dinas Syahrul Yasin Limpo di Jalan Widya Chandra V, Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam penggeledahan selama kurang lebih 20 jam, tim penyidik KPK menemukan uang Rp30 miliar yang terdiri dari mata uang asing dan rupiah. Selain uang, tim penyidik KPK juga menemukan sebanyak 12 senjata api di rumah dinas Mentan.
(abd)