Ganjar Pranowo Dorong Kedaulatan Pangan dengan Penguatan dari Hulu ke Hilir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mendorong kedaulatan pangan di Indonesia dengan penguatan dari hulu ke hilir. Dia meminta persoalan pangan harus dikelola secara serius dari hulu ke hilir, di antaranya pupuk yang bakal digunakan, bibit yang bagus, hingga lingkungan hidup yang mulai rusak.
"Maka, semua diminta untuk serius mengurus persoalan pangan ini, dari hulunya sampai ke hilir, temasuk modernisasinya, pupuknya, bibit bagusnya, lingkungan yang mulai rusak," ujar Ganjar sebelum acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).
Perhatiannya tidak berhenti di situ. Ganjar juga membahas fenomena alam yang merugikan seperti El Nino, yang telah merusak curah hujan dan menghantam sektor pertanian. Ganjar menyuarakan keprihatinan terhadap beban ekonomi masyarakat dalam konteks harga beras yang tak terkendali.
"Sekarang terjadi El Nino, ini menjadi isu yang paling dibutuhkan oleh rakyat. Kan harga-harga beras juga sedang tinggi, jadi butuh pengendalian dari kita," tegas mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.
Penguatan pangan telah dilakukan Ganjar dengan berbagai kebijakan dan inovasi ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah. Di antaranya Ganjar melakukan pengembangan kerja sama dengan Thailand terkait penguatan ketahanan pangan di bidang pertanian.
Tingkat kesanggupan dan luas tambah tanam (LTT) komoditas pertanian di Jawa Tengah untuk padi sebanyak 80.680 hektare dengan LTT 39,91 persen per Juli 2023. Lalu jagung, kesanggupannya 40.028 hektare dengan LTT 53,09 persen.
Untuk komoditas pertanian kedelai, Provinsi Jawa Tengah memiliki kesanggupan lahan seluas 4.352 hektare dengan tingkat LTT 36,88 persen di 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah. Sebagai lumbung padi nasional dan demi memperkuat ketahanan pangan daerah, Ganjar pun terus berupaya meningkatkan jumlah produksi pertanian di Jawa Tengah, termasuk dengan Thailand.
Ketahanan pangan menjadi prioritas Ganjar demi terwujudnya kedaulatan pangan masyarakat, melalui ketersediaan, keterjangkauan, dan konsumsi pangan bergizi. Berbagai strategi dilakukan agar ketahanan pangan di Jawa Tengah (Jateng) tetap terjaga, salah satunya pelibatan petani dalam inovasi tanaman pangan.
"Maka, semua diminta untuk serius mengurus persoalan pangan ini, dari hulunya sampai ke hilir, temasuk modernisasinya, pupuknya, bibit bagusnya, lingkungan yang mulai rusak," ujar Ganjar sebelum acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).
Perhatiannya tidak berhenti di situ. Ganjar juga membahas fenomena alam yang merugikan seperti El Nino, yang telah merusak curah hujan dan menghantam sektor pertanian. Ganjar menyuarakan keprihatinan terhadap beban ekonomi masyarakat dalam konteks harga beras yang tak terkendali.
Baca Juga
"Sekarang terjadi El Nino, ini menjadi isu yang paling dibutuhkan oleh rakyat. Kan harga-harga beras juga sedang tinggi, jadi butuh pengendalian dari kita," tegas mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.
Penguatan pangan telah dilakukan Ganjar dengan berbagai kebijakan dan inovasi ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah. Di antaranya Ganjar melakukan pengembangan kerja sama dengan Thailand terkait penguatan ketahanan pangan di bidang pertanian.
Tingkat kesanggupan dan luas tambah tanam (LTT) komoditas pertanian di Jawa Tengah untuk padi sebanyak 80.680 hektare dengan LTT 39,91 persen per Juli 2023. Lalu jagung, kesanggupannya 40.028 hektare dengan LTT 53,09 persen.
Untuk komoditas pertanian kedelai, Provinsi Jawa Tengah memiliki kesanggupan lahan seluas 4.352 hektare dengan tingkat LTT 36,88 persen di 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah. Sebagai lumbung padi nasional dan demi memperkuat ketahanan pangan daerah, Ganjar pun terus berupaya meningkatkan jumlah produksi pertanian di Jawa Tengah, termasuk dengan Thailand.
Ketahanan pangan menjadi prioritas Ganjar demi terwujudnya kedaulatan pangan masyarakat, melalui ketersediaan, keterjangkauan, dan konsumsi pangan bergizi. Berbagai strategi dilakukan agar ketahanan pangan di Jawa Tengah (Jateng) tetap terjaga, salah satunya pelibatan petani dalam inovasi tanaman pangan.